NasionalBerita

Jokowi Sebut Bentrokan di Rempang Batam Akibat Komunikasi Kurang Baik

Jakarta, Deras.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi peristiwa bentrokan saat demontrasi warga yang menolak pengembangan Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Jokowi menyebut bentrokan tersebut disebabkan komunikasi yang kurang baik dari pemerintah daerah kepada warga.

“Ya itu bentuk komunikasi yang kurang baik. Saya kira, warga diajak bicara, dan diberikan solusi,” kata Jokowi, Selasa (12/9/2023).

Jokowi mengungkapkan bahwa sebenarnya sudah ada kesepakatan antara pemerintah dan warga soal relokasi warga tersebut.

Namun kesepatakan tersebut tidak disampaikan dengan baik sehingga terjadi bentrokan warga.

“Karena di situ sebetulnya sudah ada kesepakatan bahwa warga akan diberi lahan 500 meter plus bangunannya tipe 45, tetapi ini kurang dikomunikasikan dengan baik sehingga terjadi masalah,” ungkap Jokowi.

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD membeberkan pemicu sengketa lahan antara BP Batam dan warga Rempang yang menyebabkan bentrokan tersebut.

Mahfud menyebut bahwa ada kesalahan dalam perizinan yang dilakukan pemerintah daerah di Rempang. 

Mafud menjelaskan bahwa legalitas proyek pengembangan wisata lingkungan itu bermula dari Memorandum of Understanding (MoU) antara BP Batam dengan pemerintah Dldaerah soal pengembangan kawasan wisata di Rempang.

Namun kemudian, pemerintah daerah menerbitkan izin kepada pihak lain untuk berkegiatan dan dihuni di kawasan tersebut.

“Izin-izin baru yang dikeluarkan sesudah MoU (dengan PT MEG) dibatalkan semua oleh Menteri LHK. Nah, di situ terjadi perintah pengosongan karena tahun ini akan masuk kegiatan-kegiatan yang sudah diteken 2004 sesuai kebijakan 2001, 2002,” jelas Mahfud, Senin (11/9/2023).

Sebelumnya diketahui, bentrokan antara warga yang berdemonstrasi dengan polisi terkait penolakan relokasi warga Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Dalam bentrokan tersebut sebanyak 43 orang diamankan polisi karena diduga melakukan lemparan pada petugas dan pengerusakan saat bentrokan berlangsung.

“Polresta Barelang dan Polda Kepri berhasil mengamankan 43 orang yang diduga sebagai pelaku kekerasan terhadap petugas, melakukan pengrusakan pagar dan kaca gedung Kantor BP Batam, serta melakukan pelemparan terhadap petugas dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan di Kantor BP Batam,” ujar Kapolresta Barelang, Kombes Nugroho Tri Nuryanto, Senin (11/9/2023).

Lebih lanjut Nugroho menyampaikan bahwa puluhan orang tersebut kemudian dilakukan tes urine. Berdasarkan hasil tes urine tersebut beberapa di antaranya positif narkoba.

“Kemudian dilakukan tes urine terhadap 43 pelaku dan didapati 5 orang positif narkoba dengan jenis ganja dan sabu,” pungkas Nugroho.

Penulis: Diraf l Editor: Rifai

Show More
Dapatkan berita terupdate dari Deras ID di:

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda, Untuk Menikmati Konten Kami