Jakarta, Deras.id – Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan bahwa koalisi yang dibangun dengan Golkar dan PAN otomatis bubar setelah keduanya bergabung ke KKIR. Namun, PPP sendiri menegaskan tetap pada pendiriannya untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pilpres mendatang.
“Hari ini PAN dan Golkar telah melabuhkan pilihan ke Prabowo dan jauh hari sebelumnya, PPP telah melabuhkan pilihannya ke Mas Ganjar. Namun memang, deklarasi PAN dan Golkar hari ini sekaligus me-auto bubarkan KIB secara politik,” kata Romahurmuziy di Jakarta pada Minggu (13/8/2023).
Romy mengaku tidak terkejut dengan dukungan PAN dan Golkar ke Prabowo Subianto. Pasalnya, dukungan PAN ke Prabowo tengah diprediksi akan menggandeng Menteri BUMN menjadi pendamping Prabowo pada kontestasi pilpres mendatang.
“Kami tidak terkejut, karena dukungan PAN konsekuensi kemungkinan Erick Thohir akan digandeng Prabowo Subianto. Jadi sudah lama kita prediksi kalau PAN akan melabuhkan pilihan di mana Erick berlabuh,” ujar Romy.
Sebagaimana diketahui, Prabowo diketahui merupakan mantan kader Partai Golkar sebelum keluar untuk membentuk Partai Gerindra. Sedangkan PAN pernah berkoalisi dengan Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019.
“Karena memang secara chemistry mereka lebih dekat dengan Partai Gerindra mengingat Prabowo dulunya juga kader Golkar. Apa pun, Golkar didirikan almarhum Pak Soeharto yang juga pernah menjadi mertua Prabowo Subianto,” ucap Romy.
Di sisi lain, Romy mengatakan adanya deklarasi tersebut juga memberikan semangat bagi PPP dalam mengusung Ganjar sebagai bakal calon presiden. Hal tersebut menurutnya memperbesar peluang Sandiaga sebagai wakil presiden mendatang.
“Karena komposisi ini memperbesar peluang Ketua Bappilu PPP, Pak Sandi sebagai cawapres Mas Ganjar. Juga ini akan melecut semangat koalisi partai-partai pengusung Ganjar Pranowo untuk all out dengan semangat now or never,” pungkasnya.
Penulis: Fia l Editor: Ifta