Jakarta, Deras.id –Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Kalimantan tumbuh 5,56 persen pada kuartal II-2023. Hal tersebut disebabkan mulai dikebutnya proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, sehingga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan.
“Konstruksi di Kaltim ini juga terkait dengan pembangunan yang masih di Kaltim terutama terkait pembangunan di IKN,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud pada akun YouTube @BPSStatistics dikutip Deras.id, Senin (7/8/2023).
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 5,17 persen (yoy). Akan tetapi, masih lebih rendah dari Sulawesi serta Maluku dan Papua masing-masing tumbuh 6,64 persen dan 6,35 persen.
Capaian tersebut paling besar disumbang oleh Kalimantan Timur (Kaltim) dengan andil 3,55 persen yang bersumber dari pertambangan dan penggalian, kontruksi dan industri pengolahan. Sedangkan Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah tidak menyumbang sebesar Kalimantan Timur.
Kalimantan Selatan menyumbang 0,73 persen, Kalimantan Barat sebesar 0,61 persen, Kalimantan Utara menyumbang 0,34 persen, dan Kalimantan Tengah menyumbang sebesar 0,33 persen.
Ekonomi Indonesia pada triwulan II-2023 lebih kecil dari pada triwulan II-2022 yakni sebesar 5,44 persen. Kontributor utama ekonomi nasional adalah kelompok provinsi di Pulau Jawa dengan pertumbuhan sebesar 5,18 persen (yoy).
“Jawa tumbuh 5,18 persen setelah triwulan yang sama tahun lalu sebetulnya tumbuhnya cukup tinggi yaitu 5,65 persen. Sumber pertumbuhan utama dari infokom, perdagangan dan jasa perusahaan,” ujar Moh Edy Mahmud.
Penulis: Risca l Editor: Rifai