Ini Alasan Vietnam Larang Penayangan Film ‘Barbie’
Jakarta, Deras.id – Film tentang boneka terkenal berjudul ‘Barbie’ direncanakan akan tayang di bioskop Vietnam pada 21 Juli mendatang. Namun, penayangan film yang dibintangi oleh Margot Robbie dan Ryan Gosling telah dilarang oleh pihak otoritas Vietnam.
Hal ini dilakukan karena ada sebuah adegan yang menampilkan peta wilayah yang diklaim oleh China secara sepihak di Laut China Selatan. ‘Sembilan garis putus-putus’ berbentuk U digunakan pada peta China untuk menunjukkan klaim teritorialnya atas wilayah yang luas di Laut China Selatan, termasuk petak-petak yang dianggap Vietnam sebagai landas kontinennya. Klaim tersebut ditolak dalam keputusan arbitrase internasional oleh pengadilan di Den Haag pada tahun 2016, tapi China menolak untuk mengakui keputusan tersebut.
Pada 3 Juli 2023, Vi Kien Thanh, direktur jenderal Departemen Sinema Vietnam di bawah Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata mengatakan bahwa larangan tersebut diputuskan oleh Dewan Evaluasi Film Nasional.
“Kami tidak memberikan lisensi untuk film Amerika ‘Barbie’ untuk dirilis di Vietnam karena mengandung gambar sembilan garis putus-putus yang menyinggung,” ujar Vi Kien Thanh dalam surat kabar pemerintah Tuoi Tre.
Penggambaran serupa dari ‘sembilan garis putus-putus’ kerap menimbulkan masalah bagi banyak film dan serial TV di Vietnam, seperti film animasi DreamWorks ‘Abominable’ yang dilarang tayang di Vietnam pada tahun 2019 dan film aksi Sony ‘Uncharted juga mengalami hal yang sama pada tahun 2022. Selain itu, pada tahun 2020 serial ‘Put Your Head on My Shoulder’ dan Madam Secretary’ disuruh menghapus adegan yang berisi peta tersebut. Netflix juga menghapus drama mata-mata Australia ‘Pine Gap’ pada tahun 2021 dari pasar Vietnam.
Namun, hingga kini Warner Bros belum memberikan tanggapan atas kabar yang beredar di publik. Sementara itu, China, Vietnam, Filipina, Taiwan, Malaysia dan Bruinei Darussalam memiliki klaim yang bersaing di Laut China Selatan. Sedangkan Vietnam dan China telah lama memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih atas wilayah di Laut China Selatan dan kerap menuduh kapal China melanggar kedaulatannya.
Penulis: Dinda | Editor: Apr