Jakarta, Deras.id – Sosok berlatar belakang Islam moderat menjadi salah satu kriteria yang dipertimbangkan PPP untuk disodorkan menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Pertimbangan PPP tersebut mendapat respons positif dari PDIP karena dianggap sejalan dengan keinginan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Berbagai pertimbangan itu sudah menjadi pertimbangan juga oleh PDI Perjuangan, bahwa bagi PDIP, Islam moderat, kita semua Islam Indonesia, yang berkepribadian Indonesia itu sudah menjadi pertimbangan bagi ibu ketua umum (Megawati). Sehingga apa yang disampaikan kawan kita, saudara Rommy, persis sama dengan keinginan ibu ketum dan DPP PDIP,” kata Ketua DPP PDIP, Said Abdullah di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (29/5/2023).
Said kemudian menyebutkan beberapa organisasi yang berlatar belakang Islam moderat seperti NU, Muhammadiyah, dan Washliyah. Namun ia menegaskan tidak hanya fokus pada satu organisasi, melainkan juga melihat organisasi lainnya.
“Kalau Islam moderat di kita itu kan Ahlussunnah wal Jama’ah, ahlu sunnah kita itu pastilah biasanya NU, Muhammadiyah, Al Washliyah itu kan moderat semua. kita tidak membidik pada satu organisasi,” tutur Said.
“Sebab kalau kemudian kawan-kawan menggiring saya ‘pak, yang moderat yang NU’ lah Muhammadiyah juga moderat, Washliyah juga moderat, Wathaniyah juga moderat, itu kan Islam Islam moderat yang ada, yang sudah berkembang di kita,” sambungnya.
Sebelumnya, Romahurmuziy atau yang akrab dipanggil Rommy mempertimbangkan sosok cawapres Ganjar berasal dari golongan Islam Moderat. Setidaknya PPP menyebutkan empat kriteria untuk menjadi cawapres Ganjar, termasuk harus dari golongan Islam moderat.
“Sampai saat ini, PPP masih menimang-nimang sejumlah nama sebagai bakal cawapres Ganjar Pranowo. Ada beberapa modal, 4 sehat 5 sempurna, yang menjadi pertimbangan PPP mengajukan nama yang nantinya akan dibahas, yaitu, sosok berwajah Islam moderat yang memiliki modal sosial, modal politik, modal elektoral, dan menjadi sempurna jika ada modal logistik,” kata Rommy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/5/2023).
Penulis: Kusairi l Editor: Ifta