Jember, Deras.id – Upaya pencarian dua nelayan yang hilang setelah kapal mereka terbalik di Pantai Cemara, Jember, mengalami kendala serius akibat cuaca buruk. Tim SAR yang terdiri dari Basarnas dan dibagi menjadi dua SRU (Search and Rescue Unit) kesulitan melanjutkan pencarian karena gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda daerah tersebut.
“SRU 1 melakukan pencarian di laut sejauh 7 mil, sementara SRU 2 melakukan pencarian di pencarian sisir darat,” ungkap petugas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Jember, Iwan.
Namun, tim SAR menghadapi kendala serius dalam melanjutkan upaya pencarian akibat cuaca buruk. Gelombang setinggi 3 meter menghalangi mereka untuk terus melanjutkan pencarian.
“Pencarian terpaksa terhenti,” ujar Iwan.
Irwan Feri, Dantim Ops SAR, juga mengonfirmasi bahwa pencarian di laut harus dihentikan karena kondisi alam yang tidak memungkinkan. Kapal yang digunakan oleh tim SAR terpaksa mendarat darurat di bibir Pantai Cemara.
“Kondisi gelombang tinggi dan angin kencang tidak memungkinkan untuk meneruskan pencarian,” kata Irwan.
Proses pencarian akan dilanjutkan pada hari berikutnya, Senin pagi. Saat ini, dua nelayan yang bernama Ayub dan Shodiq masih dalam pencarian. Mereka adalah warga Getem Puger, Jember.
“Proses pencarian sampai pulau Nusa Barong,” kata Irwan.
Pada hari sebelumnya, Sabtu pukul 13.30 WIB, sebuah kapal berkecepatan tinggi dengan dua mesin, berwarna merah kombinasi putih dan bertuliskan Jabal Nur, dihantam ombak dan terbalik ketika hendak keluar dari Pelabuhan Muara menuju laut. Dua orang nelayan bernama Wawan dan Harto berhasil selamat dari kejadian tersebut sedangkan dua orang lainnya dinyatakan hilang.
Kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi menjadi tantangan serius bagi tim SAR dalam upaya mereka mencari dan menyelamatkan kedua nelayan yang masih hilang. Semoga pencarian pada hari berikutnya dapat memberikan hasil yang positif dan kedua nelayan dapat ditemukan dengan selamat.
Penulis: Putra Alam | Editor: Saiful