NasionalBerita

Hadiri Musra 2023, Jokowi Ungkap Syarat Calon Pemimpin Indonesia

Jakarta, Deras.id – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan beberapa syarat untuk menjadi pemimpin Indonesia dalam Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (14/5/2023).

“Negara ini adalah negara besar, bangsa ini adalah bangsa yang besar. Penduduk kita sekarang sudah 280 juta, kurang lebih. Dan rakyat kita, Rakyat Indonesia butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang benar,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di depan ribuan relawan yang hadir di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023) kemarin.

Jokowi menyebut syarat untuk menjadi pemimpin Indonesia haruslah sosok yang memiliki kedekatan dengan rakyat, paham soal kebutuhan rakyat dan mau bekerja keras untuk rakyat. Selain tiga syarat tadi, Jokowi mengingatkan untuk calon pemimpin Indonesia di 2024 mendatang haruslah yang berani membela kepentingan rakyat.

Baca Juga:  Pengamat Ungkap Sisi Negatif Presidential Threshold dalam Pemilu

“Yang dekat dengan rakyat, yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, yang mau bekerja keras untuk rakyat, itu (pemimpin) yang dibutuhkan,” ujarnya.

“Dan pemberani, yang berani, pemberani demi rakyat,” tambahnya.

Pemimpin Indonesia yang akan terpilih nantinya harus memiliki visi dan gambaran yang inklusif mengenai kemana arah Indonesia akan dituju. Dalam usaha mencapai tujuan tersebut, Pemimpin terpilih harus mampu memaksimalkan potensi negara dan bangsa Indonesia.

Baca Juga:  Jokowi Bertolak Ke Jepang Hadiri KTT Ke- 25 ASEAN

“Rakyat butuh pemimpin yang paham, yang mengerti bagaimana memajukan negara ini. Karena pemimpin itu harus paham dan tahu potensi serta kekuatan negara ini, kekuatan bangsa ini dia harus mengerti, dia harus tahu,” ungkapnya.

Jokowi juga sindir sosok calon pemimpin kelak bukanlah yang hanya melakukan pekerjaan yang sifatnya rutinitas, melainkan mau untuk terjun, untuk hadir langsung menyelesaikan permasalahan dan tantangan Indonesia mendatang.

“Pemimpin itu harus tahu dan paham bagaimana memajukan negara ini dari sisi mana dan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Bukan hanya duduk di Istana dan rutinitas, bukan hanya duduk di Istana dan tanda tangan. Bukan itu!,” tegas Presiden.

Jokowi sebut momentum pesta demokrasi 2024 mendatang adalah krusial. Hal itu disebabkan, pemimpin yang terpilih nantinya akan menjadi penentu kemajuan negara Indonesia.

Baca Juga:  Ketua Panitia Lentera Festival Ditangkap Karena Gelapkan Uang Tiket

“Peluang kita menjadi negara maju itu ada dalam 13 tahun ke depan. Karena bonus demografi kita akan muncul di tahun 2030-an,” terang Jokowi.

“Begitu kita keliru memilih pemimpin yang tepat untuk 13 tahun ke depan, hilanglah kesempatan untuk menjadi negara maju,” imbuhnya.

Jokowi meminta peserta Musra dan juga rakyat Indonesia keseluruhan untuk tidak tergesa-gesa dalam memilih calon pemimpin Indonesia di 2024 mendatang. Jokowi menyebut jika sudah salah memilih pemimpin, kesempatan untuk merubahnya sangat sulit.

“Oleh karena itu sekali lagi, memilih pemimpin di tahun 2024 ini sangat krusial, harus tepat dan benar. Oleh sebab itu, Saya bolak-balik menyampaikan jangan grusa-grusu, jangan tergesa-gesa. Karena begitu keliru, kita tidak bisa minta kembali lagi,” tandasnya.

Penulis: Fausi | Editor: Rifai

Show More

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda