Jakarta, Deras.id – Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Johan Budi, menyinggung soal reshuffle saat rapat kerja dengan Menko Polhukam Mahfud MD. Ia mendoakan agar Mahfud MD tak kena reshuffle gegara masalah transaksi mencurigakan Rp349 Triliun.
“Masa Jabatan anggota DPR cuma 5 tahun, itu pun kalau nggak di-PAW gitu kan. Jadi Menko Polhukam juga gitu Pak Mahfud, belum tentu 5 tahun loh, kalau di-reshuffle, apalagi ada ramai-ramai begini. Saya pernah jadi jubir Pak Joko Widodo (Jokowi). Pak Jokowi itu paling enggak suka sama menteri yang berdebat di luar, langsung di-reshuffle sama beliau (Presiden). Akan tetapi, tentu saya tetap mendoakan dan saya mengagumi Pak Mahfud, Pak Mahfud tidak di-reshuffle gara-gara ini. Karena saya mengenal banget Pak Mahfud ini lurus, sangat berani,” ucap Johan Budi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/3/2023) malam.
Johan Budi mengatakan bahwa Mahfud pada saat rapat juga sempat emosi. Ia lantas menyinggung jika semua orang dalam rapat tersebut memiliki sisi gelap.
“Saya memahami apa yang ada di perasaan Pak Mahfud ya sehingga di awal tadi agak ada emosi. Saya memahami itu, mungkin Pak Mahfud setelah mendengarkan apa yang terjadi ketika ada rapat Komisi III dengan PPATK. Tapi saya mengingatkan kepada kita semua, apakah itu anggota DPR Komisi III, maupun yang di depan kita ini Komisi III, Menko Polhukam, Kepala PPATK, semua itu punya kotoran, Pak, punya sisi gelap,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Johan Budi juga mengingatkan bahwa antara Komisi III dengan Menko Polhukam untuk tidak saling mengancam.
“Mungkin ketika kita berkuasa, tidak ada yang berani mengusik-ngusik itu. Saya oleh Allah SWT diberi kesempatan bekerja di lembaga yang saya jadi tahu banyak, Pak, tentang kotoran-kotoran orang, tapi saya simpan saja. Jadi, saya meminta teman-teman di Komisi III, jangan mengancam-ngancam, Pak Mahfud juga jangan mengancam-ngancam juga,” pungkasnya.
Penulis: Redhy | Editor: Rifai