Militer AS Lakukan Serangan Udara untuk Peringatkan Suriah
Washington, Deras.id – Militer Amerika Serikat (AS) melakukan beberapa serangan udara ke kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran di Suriah. Hal itu sebagai peringatan atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan lima orang tentara AS.
“Serangan udara dilakukan sebagai tanggapan atas serangan hari ini serta serangkaian serangan baru-baru ini terhadap pasukan koalisi di Suriah oleh kelompok yang berafiliasi dengan IRGC,” kata Lloyd Austin Menteri Pertahanan AS, Jumat (24/3/2023).
Pentagon dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa serangan Amerika itu sebagai pembalasan atas serangan udara tak berawak terhadap pangkalan koalisi pimpinan AS di dekat Hassakeh, pada pukul 13:38 (10:38 GMT), di Suriah Timur Laut.
Austin menambahkan bahwa serangan balasan tersebut atas izin dan arahan Presiden AS Joe Biden.
“Seperti yang telah dijelaskan oleh Presiden Biden, kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami dan akan selalu merespons pada waktu dan tempat yang kami pilih. Tidak ada kelompok yang akan menyerang pasukan kita dengan impunitas,” tambahnya.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebuah pemantau perang yang berbasis di Inggris, enam pejuang yang didukung Iran tewas dalam serangan Amerika di kota timur Deir Az Zor.
Kemudian, SOHR menambahkan dua pejuang kainnya tewas dalam serangan AS di sebuah pos dekat kota Mayadeen, dan serangan lain menghantam sebuah pos militer di dekat kota Boukamal di sepanjang perbatasan dengan Irak.
Diketahui, pasukan AS memasuki Suriah pada tahun 2015 untuk mendukung pasukan sekutu dalam perjuangan mereka melawan kelompok ISIS. AS mempertahankan pangkalan yang diserang di dekat Hassakeh, sementara diperkirakan ada 900 tentara AS dikerahkan di negara itu, bahkan lebih banyak kontraktor, termasuk di Utara, Selatan, dan Timur Suriah.
Jenderal Erik Kurilla, yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah sebagai kepala Komando Pusat, mengatakan pasukan AS telah diserang oleh kelompok yang didukung Iran sekitar 78 kali sejak awal 2021.
Kurilla yang memberikan kesaksian kepada Komite Angkatan Bersenjata Dewan Perwakilan Rakyat AS, memperingatkan tentang armada pesawat tak berawak Iran.
“Rezim Iran sekarang memiliki kekuatan kendaraan udara tak berawak terbesar dan paling mampu di kawasan itu,” katanya.
Penulis: Andre l Editor: Saiful