EntertainmentNasional

Justin Juvier Geram, Anak Sulungnya Dianiaya Pengasuh

Jakarta, Deras.id Presenter sekaligus aktor Jevier Justin geram saat mengetahui anaknya, Shannuel Favory Justin dianiaya pengasuh. Buah hati hasil pernikahannya dengan Tiffany Orie tersebut dipaksa makan dengan cara yang kejam yakni melalui hidung.

“Ketika Shan enggak bisa makan, cara dia bikin Shan nelen makanan adalah masukin air pake sendok ke hidung Shan, sambil di dongakin kepala ke atas, kemudian ditiup hidung dan mukanya abis itu hidung nya dipencet ditutup terus disuruh telan,” tulis Jevier di akun instagramnya @jevierjustin dikutip Deras.id, Kamis (9/3/2023)..

Kejadian ini bermula ketika Jeju pergi ke Amerika bersama Tiffany Orie. Kepergiannya tidak lain untuk membeli alat terapi khusus untuk anaknya yang mengidap cerebral atroup atau kelainan di bagian otak.

“Ketika daddy dan mommy berjuang untuk pulang walker dan wheelchair Shan, di rumah ada mbak yang kasar sama Shan!,” terang Jeju.

Jeju mengetahui kekerasan yang dilakukan pengasuhnya melalui CCTV yang dipasang di rumahnya. Betapa hatinya hancur melihat buah hatinya diperlakukan kasar apalagi anaknya mengalami kondisi spesial. Sebagai orang tua, dia sangat tidak terima jika putrinya mengalami hal yang dinilai tidak manusiawi itu.

“Daddy sampai enggak percaya ketika melihat cctv. Enggak nyangka ada orang yang setega itu, hati nya kok bisa busuk banget, tega kasar sama Shan,” lanjutnya disertai emoji menangis.

Selain terkait caranya memberikan makan, pengasuh itu juga tega memandikan Shan dengan air dingin hingga membuat bibirnya membiru. Shan diketahui diguyur air hingga gelagaban karena susah bernafas.

Hal lainnya yang dilakukan adalah ketika membuang air bekas mandi seharusnya Shan diangkat terlebih dahulu dan dipakaikan baju. Akan tetapi dia justru digulingkan bersamaan dengan air yang ada di bak mandi tersebut.

“Orang ini mandiin Shan dengan air dingin sampai Shan bibirnya biru dan menggigil, waktu mandi Shan diguyur guyur terus (jadi Shan gelagepan gasping for air panik gak karuan plus sudah pasti airnya masuk mulut hidung),” tulisnya.

“Setelah mandi instead angkat anaknya dulu ganti baju, bak mandi bekas mandinya di guling dengan anak nya sekalian jadi Shan ikut jatoh keguling di lantai kamar mandi,” sambungnya.

Bukan hanya itu, ketika pengasuhnya marah tangan dan kaki Shan diremas dan dipluntir. Padahal diumurnya yang ke tujuh tahun, Shan masih belum bisa berjalan dan bicara. Ayah 33 tahun ini pun merasa tak tega bercerita lebih lanjut betapa anaknya diperlakukan kejam oleh pengasuhnya.

“Di pluntir tangan kaki nya tiap kali bikin mbak itu marah, Shan dijambak juga rambutnya. Ini jujur belum ada setengah dari semua yang dilakukan si mbak. Enggak kuat ceritanya,” tulis Jevier.

Sebagai orang tua yang menyayangi Shan, Ayah dua anak ini seakan paham melalui bahasa tubuh Shan bahwa dia baik-baik saja. Ada rasa bersalah didirinya karena telah meninggalkan Shan.

“Tapi bahasa tubuh Shan berkata ‘it’s okay Daddy, I am fine, Shan, Daddy minta maaf yah. Daddy janji mulai sekarang enggak akan ada yang sakitin Shan,” tulis Jevier.

Kendati demikian, host salah satu program televisi swasta ini tidak tega memenjarakan pengasuhnya. Dia tidak mau balik membalas perlakukan jahat pengasuhnya ke Shan. Sebaliknya sebelum memecat, Jeju tetap memberikan gaji kepada pengasuh tersebut.

“Mbak sudah Daddy pulangin. Ingin banget penjarain biar kapok karena ini sudah termasuk pidana. Tapi percuma membalas kejahatan dengan kejahatan,” tulisnya.

“Malah gajinya tetap kami bayar dan kami suruh pulang. Kami belajar mengampuni karena Shan,” sambungnya.

Hal ini pun sontak mendapat reaksi dari para netizen. Beberapa di antaranya setuju membawa peristiwa ini ke jalur hukum untuk memberikan efek jera. Dengan demikian pelaku atau mantan pengasuh Shan tidak mengulangi perbuatannya lagi.

“Sumpah. jahat banget. keterlaluan!!! Ka, kalau kakak & keluarga memaafkan enggak apa-apa, tapi hukum tetap berlaku,” tulis @liviepaung.

“Laporin biar jera bro!! proses. Bakal ada anak-anak lainnya yang akan dapet perlakuan yang sama kalau gak dibuat jera,” tulis @bratakartasasmita.

“Mengampuni perlu. Tapi tetap harus ada pembelajaran karena dia akan bekerja di tempat lain artinya akan ada perbuatan seperti itu. Kasian anak-anak yang dijagain. Traumanya pasti ada,” tulis @lia26xaverus.

Penulis: Una l Editor: Ifta

Show More
Dapatkan berita terupdate dari Deras ID di:

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda, Untuk Menikmati Konten Kami