Bangkalan, Deras.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan telah menemukan kantong darah yang masuk dalam ketegori limbah B3 di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Junok Kecamatan Jurnoh pada Senin (20/2) lalu. Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kepala bidang pengelolaan sampah Yudistiro.
“Iya betul ada dua kresek limbah B3, berisi barang-barang medis,” tutur Yudistiro kepada wartawan, Selasa (21/2)
Kantong darah tersebut berisi puluhan kantong darah yang terbungkus oleh 2 kresek besar, sehingga jumlah pasti dari kantong tersebut masih belum diketahui. Bahkan Yudistiro menemukan salah satu limbah darah tersebut bertuliskan HIV dan beberapa selang bekas lainnya.
“Kalau kantong darahnya banyak, ada puluhan. Saya gak sempat ngitung. Salah satunya ada bertulis HIV,” ucap Yudistiro.
Sa’ad As’jari Ketua cabang PMI Bangkalan membenarkan bahwa kantong tersebut adalah miliknya dan meminta maaf atas tindakan pembuangan sampah B3 ke TPS. Ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan unsur ketidaksengajaan.
“Kami meminta maaf atas keteledoran ini, hal itu terjadi dengan tidak sengaja karena terikut dengan buangan sampah biasa,” jelas Sa’ad.
Sa’ad sebenarnya telah bekerjasama dengan pihak pengelolaaan limbah B3 hingga akhir tahun, adanya pembuangan sampah tersebut merupakan unsur ketidaksengajaan.
“Untuk limbah B3 kami bekerjasama dengan pihak ketiga bahkan untuk MoU terbaru kerjasama hingga akhir tahun ini,” ujarnya.
Sa’ad mengimbau bahwa dirinya bersama tim selalu selektif dalam mengambil darah. Darah yang tidak layak pakai pun langsung dimusnahkan apalagi darah yang sudah terkena HIV.
“Kami pastikan itu belum dipakai. Jangankan darah yang mengandung HIV, darah dari pendonor yang kurang sehat saja itu sudah tidak layak pakai, pasti kami musnahkan,” lanjut Sa’ad.
Sa’ad mengatakan pihaknya selalu menyortir darah yang masuk ke PMI. Sa’ad menegaskan pihaknya juga menggunakan alat dan metode khusus untuk men-screening setiap kantung darah.
“Jadi setiap darah yang kami terima itu melalui proses pemeriksaan terlebih dahulu. Kami juga memastikan darah yang terdistribusi merupakan darah yang layak digunakan,” imbuhnya.
Terkait kantong darah yang bercecer di TPS Junok Bangkalan ia belum bisa memberikan keterangan pasti apakah terindikasi HIV atau tidak, yang jelas semua itu harus melalui tahap pengujian di lab terlebih dahulu.
“Kami tidak berani memastikan karena harus melalui uji dulu. Dan selama ini kami tidak pernah mencantumkan tulisan seperti itu atas hasil darah yang kami uji,” tambahnya.
Kejadian tersebut akan menjadi evaluasi bagi PMI Bangkalan agar berhati-hati-hati dalam membuang sampah B3.
Penulis: Alfan | Editor: Rea