Jakarta, Deras.id – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut kondisi ekonomi dunia saat ini masih bergejolak dan masih dalam upaya pemulihan. Meskipun demikian, ia mengatakan Indonesia harus tetap waspada dengan kondisi yang penuh ketidakpastian dari berbagai negara tersebut.
“Global masih belum bersahabat dan bergejolak, tapi dengan keyakinan mari kita optimis,” ujar Perry di Jakarta, Senin (30/1/2023).
Menurut Perry, tahun 2023 pertumbuhan ekonomi RI diyakini mampu menyentuh angka kisaran 4,5% – 5,3%. Terlebih dengan dorongan konsumsi, maka ekonomi semakin kuat. Sementara dari sisi inflasi diharapkan mampu mencapai 5%, dan inflasi inti pada semester I berada di bawah 4%.
“Indeks harga konsumsi (IHK) setelah adanya based effect kenaikan pada September akan berada dibawah 4%,” kata Perry.
Perry menambahkan dalam hal inflasi ini memang terjadi akibat penyesuaian harga BBM pada September kemarin. Kemudian diperkirakan akan mencapai 5,51% diakhir tahun kemarin.
“Ini adalah suatu capaian dari negara-negara lain yang inflasinya banyak diatas 8%. Stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga ditengah penguatan dollar AS yang hampir 20-25%,” imbuhnya.
Secara keseluruhan, Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2023 menjadi 2,3% dari perkiraan sebelumnya 2,6%.
Diketahui tekanan inflasi global terindikasi mulai berkurang seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi global, meskipun tetap di level tinggi seiring masih tingginya harga energi dan pangan. Sejalan dengan hal tersebut, Indonesia harus tetap waspada menghadapi ketidakpastian inflasi global tersebut.
Penulis: Diraf l Editor: Rea