Erdogan Tolak Swedia Masuk NATO Setelah Pembakaran Al Quran
Turki, Deras.id – Seorang politisi anti imigran Rasmus Paludan membuat gempar lantaran aksinya yang telah membakar salinan Al Quran dekat kedutaan besar Turki di Swedia pada Sabtu lalu. Meski Paludan mengaku aksinya tersebut telah mendapat izin dari pihak kepolisian, namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merasa geram hingga menolak kehadiran Swedia di North Atlantic Treaty Organization (NATO).
“Sudah jelas bahwa mereka yang membiarkan kejahatan seperti itu terjadi di depan kedutaan kami, tidak lagi bisa mengharapkan belas kasih dari kami terkait pengajuan keanggotaan NATO,” kata Erdogan dalam vidio pidatonya, Kamis (26/1/2023).
Swedia tahun lalu mendaftarkan diri untuk masuk keanggotaan NATO, namun negara itu harus mendapat persetujuan dari 30 negara salah satunya Turki.
Sebagai keseriusannya, Swedia berencana akan mengutus Menteri Pertahanannya ke Turki untuk pembicaraan tentang keanggotaan NATO. Namun Erdogan menolak kunjungan itu setelah terjadi aksi pembakaran Al Quran.
Presiden Turki juga menilai aksi tercela itu telah menghina Al Quran dan merupakan bentuk serangan terhadap umat Islam.
“Aksi demo tercela di Swedia merupakan hinaan terutama bagi muslim dan juga bagi siapa pun yang menghargai individu, hak asasi dan kebebasan,” tambahnya.
Disisi lain, Sekjen NATO Jans Stoltenberg mengatakan pemerintah Swedia telah mengecam pembakaran itu dan meminta Turki untuk tetap menerima Swedia di keanggotaan NATO.
Penulis: Andre l Editor: Rea