Jakarta, Deras.id – Pemerintah memberikan intruksi untuk terus menjaga momentum pemulihan ekonomi di tengah situasi global yang masih menjadi tantangan. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan strategi yang akan diterapkan Indonesia adalah dengan menjaga ketahanan serta stabilitas pangan.
“Kita harus tetap menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan meningkatkan akselerasi belanja negara dan mengutamakan penggunaan produk dalam negeri,” jelas Sri Mulyani dalam keterangan tertulis melalui akun Instagram @smindrawati dikutip Deras.id, Selasa (17/1/2023).
APBN tahun 2023 dialokasikan untuk belanja ketahanan pangan sebesar Rp 104,2 Triliun. Besaran angka tersebut akan digunakan untuk menjaga pertahanan dan stabilitas pangan.
Belanja pada sektor perlindungan sosial dianggarkan sebesar Rp 476 Triliun. Sementara ketahanan energi akan mendapatkan alokasi belanja sebesar Rp 341 Triliun untuk menjaga supaya guncangan pada sektor energi serta produksi energi dan ketahanan energi dapat terus berjalan. Belanja infrastruktur tahun ini tetap akan terjaga sebesar Rp 392 Triliun.
Belanja berikutnya untuk kesehatan sebesar Rp 178 Triliun diarahkan ke peningkatan kualitas layanan kesehatan. Pendidikan mendapatkan alokasi belanja sebesar Rp 612 Triliun. Belanja untuk pemilihan umum sebesar Rp 21,86 Triliun dan yang terakhir belanja untuk persiapan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebesar Rp 23,9 Triliun, terutama untuk infrastrukturnya sebesar Rp 21 Triliun.
Sri Mulyani mengharapkan dengan teralokasinya belanja negara 2023 dapat menjaga perekonomian Indonesia.
“Itulah belanja-belanja yang penting di tahun 2023 yang sangat diharapkan bisa menjaga ekonomi Indonesia dari ancaman guncangan-guncangan yang terjadi di sisi global, baik karena kenaikan harga inflasi maupun pelemahan ekonomi dari negara-negara lain,” jelas Sri Mulyani dalam keterangan tertulis pada Sekretariat Kabinet RI.
Penulis: Risca l Editor: Ifta