Jakarta, Deras.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim, kinerja BUMN secara keseluruhan tahun 2022 mengalami peningkatan yang signifikan di tengah kondisi perekonomian yang menantang. Erick menilai jika indikasi pertumbuhan terdapat peningkatan laba konsolidasian BUMN, dalam sembilan bulan terakhir di tahun 2022 senilai Rp 155 Triliun dari Rp 61 Triliun di periode sebelumnya.
“Salah satu indikasi pertumbuhan terlihat dari peningkatan laba konsolidasian BUMN dalam sembilan bulan tahun 2022 menjadi Rp 155 triliun dari Rp 61 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Itu berarti meningkat 154,1 persen secara year on year (yoy). Kemudian, perlu dicatat juga bahwa laba itu sudah termasuk restrukturisasi Garuda senilai Rp 59 triliun. Itu non-tunai. Selebihnya, dalam bentuk tunai,” kata Erick Thohir di akun Instagram @kementerianbumn pada, Selasa (3/1/2023) siang.
Erick Thohir menjelaskan jika pertumbuhan laba disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha BUMN dari Rp 1.613 Triliun, pada kuartal III-2021 menjadi Rp 2.091 Triliun pada kuartal III-2022 tumbuh 29,6 persen.
“Pertumbuhan laba terjadi karena peningkatan pendapatan usaha BUMN dari Rp 1.613 triliun pada kuartal III-2021 menjadi Rp 2.091 triliun pada kuartal III-2022, tumbuh 29,6 persen secara yoy. Secara keseluruhan BUMN memberikan kontribusi pendapatan terhadap negara meningkat Rp 68 triliun dalam tiga tahun terakhir,” jelasnya.
Selain itu, Erick Thohir mengatakan jika kontribusi meningkat pada saat BUMN sedang terimbas krisis akibat Pandemi Covid-19. Selama pandemi, tidak ada BUMN yang menutup operasionalnya, padahal semua sedang tertekan. Saat itu, BUMN memutuskan untuk melakukan konsolidasi. Bukan pasrah menerima tekanan Covid-19 tanpa usaha.
“Kontribusi BUMN naik Rp 68 triliun, padahal kondisinya sedang krisis. Saat Pandemi BUMN memilih tidak terjebak oleh krisis yang membelenggu. Saat pandemi, BUMN justru bekerja maksimal, karena saat pandemi adalah saatnya konsolidasi, bukan pasrah. Itu salah besar,” tutupnya.
Sebagai informasi, Erick Thohir telah membuat konsep terkait langkah pencegahan tindakan korupsi di lingkungan BUMN melalui penyehatan keuangan di setiap perusahaan BUMN serta pembuatan blacklist terhadap perusahaan yang melakukan penyelewengan.
Blacklist ini pun kini menjadi 1 dari 4 agenda besar di Kementerian BUMN. Tiga agenda besar lainnya adalah membuat blueprint 2024-2034, serta omnibus law versi BUMN untuk melihat kembali kinerja dana pensiun di BUMN.
Penulis: Redhy l Editor: Rifai