Nepal, Deras.id – Penerbangan tujuan Kathmandu itu meledak dalam kecelakaan pada Minggu pagi (15/1/2023). Kecelakaan pesawat Yeti Airline di Nepal telah merenggut nyawa 68 dari total 72 orang yang berada di dalamnya. Peristiwa itu menjadi salah satu kecelakaan pesawat paling mematikan dalam sejarah negara India.
“Kemudian jatuh. Setidaknya 68 orang dipastikan tewas,” ujar Otoritas Penerbangan Sipil Nepal.
Pesawat pada Minggu melakukan kontak dengan bandara Pokhara dari Seti Gorge pada pukul 10.50 waktu setempat. Tayangan TV lokal sebelumnya menunjukkan petugas penyelamat sedang berjuang mencari korban lainnya yang di sekitar bagian pesawat yang rusak.
“Separuh pesawat berada di lereng bukit dan separuh lainnya telah jatuh ke ngarai sungai Seti,” ujar warga sekitar tempat jatuhnya pesawat, Arun Tamu.
Pemerintah Nepal telah membentuk sebuah panel untuk menyelidiki penyebab kecelakaan peswat Yeti Airlines dan akan melaporkannya dalam waktu 45 hari.
Sebagai informasi, Situs pelacakan penerbangan FlightRadar24 mengatakan di Twitter bahwa pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Nepal baru berusia 15 tahun namun yang terpasang adalah transponder tua dengan data yang tidak dapat diandalkan atau kurang memadai untuk digunakan.
Situs itu menjelaskan bahwa sinyal terakhir dari transponder diterima pesawat Yeti Airlines itu pada 0512 GMT di ketinggian 2.875 kaki di atas permukaan laut.
Penulis: Lulu | Editor: Rea