Jakarta, Deras.id – Pabrik mobil PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia telah mengekspor lebih dari 50 persen mobil listrik yang diproduksi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Ekspor tersebut menjangkau hingga 78 negara.
“Lebih dari 50% produksi pabrik Indonesia telah diekspor ke 78 negara di seluruh dunia untuk berkontribusi terhadap ekspor mobil Indonesia,” tutur Presiden Hyundai Motor ASEAN HQ, Youngtack Lee kepada wartawan dikutip Deras.id, Selasa (11/7/2023).
Hyundai bekerjasama sama dengan Indonesia sejak November 2019 dan pabrik pertamanya selesai pada Desember 2019. Melalui peningkatan kapasitas teknologi R&D mitra lokal, serta dukungan untuk meningkatkan keterampilan manufaktur mitra lokal, diharapkan kerja sama tersebut dapat semakin erat.
Penggerak pasar kendaraan listrik yakni mobil listrik Hyundai berjenis loniq 5 yang diluncurkan pada Maret 2022. Mobil jenis tersebut menjadi mobil listrik pertama di Indonesia.
“Sejak tahun lalu, SUV (sport utility vehicle) produksi massal pertama di Indonesia, Creta, dan MP Stargazer secara eksklusif telah diluncurkan. Khususnya loniq 5 yang diluncurkan pada Maret tahun lalu, merupakan mobil listrik pertama di Indonesia yang melokalisasi, dan dipilih sebagai kendaraan resmi acara G20 di Bali tahun lalu,” kata Youngtack Lee.
Pabrik Hyundai di Indonesia setiap tahunnya bisa menghasilkan 150.000 unit mobil listrik. Kapasitas produksi bisa ditambah, tergantung pada permintaan. Salah satu negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Afrika Selatan.
“Produksi pabrik ini 150 ribu unit. Sekarang kira-kira 50 persen ekspor, kira-kira 70 negara dunia, sampai Afrika juga ekspor,” jelas Youngtack Lee.
Hyundai telah menanamkan modalnya ke Indonesia dengan nilai investasi US$1,5 miliar atau setara dengan Rp22,7 triliun. Modal tersebut digunakan untuk pembangunan baterai cell sebesar USD1 juta dan USD60 juta untuk pembangunan baterai pack.
Penulis: Risca l Editor: Rifai
