Olahraga

3 Penjelasan Kenapa Spanyol Takluk di Tangan Maroko, Nomor 1 Tak Termaafkan untuk Enrique

Jakarta, Deras.id – Berikut tiga alasan yang membuat Spanyol harus gugur di tangan Maroko dalam babak 16 Besar Piala Dunia 2022 pada Selasa (11/7/2022) malam.

Baik Spanyol maupun Maroko gagal mencetak gol di waktu normal. Pertandingan yang digelar di Education City Stadium ini berakhir dengan skor kacamata.

Namun Maroko akhirnya muncul sebagai pemenang tatkala laga harus dilanjutkan dengan adu penalti dengan skor 3-0.

Disusun dari berbagai sumber, berikut tiga alasan akurat mengapa Spanyol harus tersingkar pada babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Monoton

Spanyol tampak kewalahan dalam menggempur pertahanan Maroko. Situasi ini hampir mirip saat mereka melawan Jepang. La Furia Roja sulit menemukan opsi ciamik di lini depan.

Spanyol semakin menderita saat Enrique justru memainkan Nico Williams. Selanjutnya, ada Ansu Fati. Kedua pemain tak berdampak banyak.

Baca Juga:  Prediksi Real Madrid vs Bayern Munchen Pada Leg Kedua Semi Final Liga Champions 2023/2024

Skema permainan Spanyol terlihat monoton terutama saat mereka buntu. Spanyol tetap bermain dari masing-masing sayap dan hanya berharap pada skill individu para pemain.

Morata Cadangan

Saat laga melawan Maroko, Alvaro Morata baru dimainkan pada menit ke-63. Padahal di fase grup, peran Morata begitu vital dan pandai menemukan celah.

Dalam catatanya, Morata selalu mencetak gol pada tiga laga fase grup. Rekam jejak ini seharusnya mampu menjadikan Morata sebagai starting.

Kemampuan dan keterampilan Morata sangat berguna terutama jika melihat gaya bermain Maroko yang cenderung defensif.

Morata lebih kuat dalam duel bola atas. Ia juga piawai mencari celah di kotak penalti lawan dengan gerakan-gerakan lihainya.

Eksekutor Finalti

Sejatinya, Enrique mengaku sudah menyiapkan strategi adu penalti bagi Spanyol. Enrique bahkan meminta para pemain berlatih penalti secara khusus sebelum laga berlangsung.

Baca Juga:  Waspada, BI Sebut 5 Hal Akan Jadi Ancaman di 2023

Strategi tersebut terwujud terutama pada menit 188, saat Enrique memasukkan Pablo Sarabia yang disiapkan untuk jadi eksekutor adu penalti.

Bahkan Sarabia dijadikan sebagai eksekutor pertama, namun gagal lantaran tendangannya mampu diantisipasi dengan baik oleh kiper Maroko.

Pada kesempatan ini, Enrique sebetulnya punya Alvaro Morata yang bisa mengambil eksekusi penalti. Tapi ia tak dimasukkan dalam daftar tiga penendang pertama. Sungguh pilihan yang buruk.***

Penulis: Hari Wibowo I Editor: Ifta

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda