Sebuah gambar dengan teks “All Eyes On Rafah” atau “Semua mata tertuju pada Rafah” mendominasi percakapan media sosial soal perang Israel di Rafah. Gambar ini telah dibagikan lebih dari 40 juta kali di Instagram Stories sejak sehari setelah serangan Israel terhadap zona aman pengungsian al-Mawasi, Rafah barat yang menewaskan 45 oran , didominasi anak-anak dan perempuan pada Minggu (26/5/2024) lalu.
Gambar tersebut menunjukkan pemandangan udara dari sebuah kamp yang ditata dalam barisan tenda, terletak di antara apa yang tampak seperti puncak bersalju. Di tengahnya, beberapa tenda berwarna lebih terang disusun dengan tulisan “ Semua mata tertuju pada Rafah” . Langit biru cerah dengan awan bola kapas menjadi latar belakangnya.
Slogan pada gambar tersebut merupakan ajakan agar perhatian semua orang tertuju pada Rafah, kota paling selatan di Jalur Gaza dekat perbatasan dengan Mesir. Ini lantaran hanya tersisa Rafah, satu-satunya tempat aman di Gaza sejak agresi Israel Oktober 2023 silam.
Ketika Israel mengumumkan akan menyerang Rafah, lebih separuh penduduk Gaza yang berjumlah sekitar 2,3 juta telah pindah ke kota tersebut. Menurut PBB, ada 1,4 juta orang yang mencari perlindungan di Rafah.
Dan kini, Rafah pun menjadi zona merah. Tidak ada tempat aman lagi untuk warga Palestina. Kondisi Rafah faktanya tidak seperti gambar viral tersebut. Langit Rafah kelabu karena asap bom Israel, tidak ada barisan tenda yang tertata rapi karena lebih banyak yang terbakar setelah dibom berikut penghuni di dalamnya. Puing-puing berserakan di antara tenda-tenda tersebut.
Para pengungsi kebingungan mau pergi ke mana lagi untuk menyelamatkan diri dari serangan darat Israel. “Kami tidak tahu ke mana harus pergi. Jumlah kami sekitar 80 orang,” katanya seorang pria kepada program Gaza Lifeline di BBC Arab.
Pengungsi lain lain mengatakan Rafah adalah harapan terakhir untuk bertahan dan sebisa mungkin menata hidup. ”Setelah ini kami akan mengungsi ke surga,” ujar lelaki tersebut.
Serangan Israel terjadi dua hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan untuk menghentikan serangannya di Rafah, pemboman Israel menewaskan sedikitnya 45 orang di al-Mawasi di Rafah barat, yang sebelumnya dinyatakan sebagai zona aman.
Serangan lainnya menewaskan 21 orang di kamp pengungsian sebelah barat Rafah pada hari Selasa, setidaknya 12 di antara mereka yang tewas adalah perempuan. Serangan udara dilaporkan pada Rabu pagi.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, Israel telah membunuh sedikitnya 36.171 orang sejak 7 Oktober 2023.