Jakarta, Deras.id – Megawati Soekarnoputri mengumpulkan seluruh anggota Fraksi PDIP DPR usai elektabilitas partainya menurun. Pertemuan tersebut juga dalam rangka penguatan konsolidasi internal dan memperkuat tali batin para kader PDIP pascageger penolakan pemain Israel di Piala Dunia U-20.
“Iya, dalam rangka penguatan konsolidasi internal, penguatan tali batin kita sebagai pejuang. Maka kalau enggak mau ideologis katakan di forum itu kalau tidak mau jadi kader uang ideologis go ahead (silakan), keluar kamu,” kata anggota Fraksi PDIP DPR Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (13/4/2023).
Aria menegaskan bahwa pertemuan itu untuk penguatan ideologi kepada kader PDIP serta keyakinan secara intelektual. Menurutnya PDIP bukanlah mencari kekuasaan, melainkan tempat perjuangan untuk kemaslahatan bersama.
“Jalan ideologinya adalah Trisakti, berdaulat di bidang politik, berkepribadian di bidang budaya dan berdikari dalam bidang ekonomi. Ibu menegaskan sikap partai membentuk tempat pendidikan kawah candradimuka kader-kader ideolosi, yang tidak ideologis go ahead. Disuruh keluar,” tegas Aria.
Aria mengatakan kader harus faham akan ideologi yang sudah dibangun PDIP yang lebih mengutamakan kultur budaya. Ia mengingatkan bahwa kader harus sadar politik agar bisa menentukan arah jalan perpolitikan yang ada di Indonesia.
“Saya kira itu dan ibu menegaskan semua yang menyangkut capres-capresan adalah urusan ketua umum, kamu turun dan turun, apalagi dalam suasana Ramadan dan Idulfitri, nanti harus banyak menyapa rakyat, harus menyampaikan ke masyarakat bahwa PDIP menempuh jalan ideologi, bahwa risikonya disukai atau tidak disukai rakyat, itulah urusan rakyat,” papar Aria.
Aria menyebutkan bahwa sampai saat ini PDIP masih belum memutuskan soal capres dan cawapres yang akan diusung. Menurutnya semua menjadi kewenangan ketua umum PDIP.
“Masih belum menyebutkan nama, karena itu semua mengenai capres dan cawapres, orang dan timingnya adalah kewenangan penuh ibu ketua umum, insyaallah secepatnya,” pungkasnya.
Penulis: Fia l Editor: Ifta