Jakarta, Deras.id – PKS mendorong agar Sandiaga Uno disandingkan dengan Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden. Namun salah satu anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan menyebut Sandi tak lagi menjadi sosok yang merepresentasikan semangat perubahan.
“Perihal Pak Sandiaga Uno, rasanya publik memahami bahwa yang bersangkutan sudah memilih untuk meninggalkan konstituen lamanya dan menjadi bagian dari status quo dan meninggalkan konstituen yang menghendaki perubahan,” ujar anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan Sudirman Said, Senin (10/4/2023).
Saat ini muncul beberapa nama yang telah didiskusikan untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies. Namun dari nama-nama tersebut mulai mengerucut pada satu sosok yang dianggap sebagai figur yang mengarah pada misi perubahan.
“Sejauh ini nama-nama yang muncul dalam diskusi lebih mengarah pada figur yang memberi sinyal perubahan,” tutur Sudirman.
“Figur-figur yang punya narasi sepadan dalam menyuarakan perlunya perbaikan bagi masa depan yang lebih baik,” sambungnya.
Sudairman mengatakan Tim Delapan diminta untuk membantu Anies dalam mencari cawapres. Namun sesuai kesepakatan yang telah ditandatangani oleh ketua umum Partai NasDem, Demokrat, dan PKS, perihal penentuan cawapres sepenuhnya akan ditentukan oleh Anies.
“Tapi pada akhirnya kan Pak Anies yang akan memutuskan siapa pasangan terbaiknya,” ucap Sudirman.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera membenarkan bahwa partainya memang mendorong agar Sandi berduet dengan Anies. Ia berharap agar sosok cawapres pendamping Anies segera ada kejelasan.
“Posisinya masih dinamis. Semoga dalam sebulan ke depan sudah ada kejelasan,” kata Mardani, Senin (10/4/2023).
Wacana duet Anies-Sandi muncul setelah Sandi menghadiri undangan PKS di Yayasan Karawang Bekasi Madani (YKBM), Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. Kedatangan Sandi disambung langsung oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan puluhan kader dan pengurus DPW PKS.
Penulis: Kusairi l Editor: Ifta