Tiga Keuntungan Chealsea dilatih Maresca

Jakarta, Deras.id– Menurut Fabrizio Romano, Chelsea telah sepakat untuk menunjuk Enzo Maresca sebagai pelatih kepala baru. Maresca akan menggantikan Mauricio Pochetino dengan meneken kontrak lima tahun. Chelsea juga memiliki opsi untuk memperpanjang kontraknya satu tahun sampai 2030. Durasi panjang kontrak tersebut menggambarkan bagaimana kepercayaan Chelsea terhadap proyek meresca. Melihat jejak fenomenalnya membawa Lecester City promosi serta jejak karirnya, banyak yang menilai Chelsea sedang melakukan keputusan yang tepat.

Kaya Pengalaman

Sama halnya dengan pelatih-pelatih muda lainnya, Enzo Maresca berlatar belakang sebagai mantan pesepakbola profesional. Hampir seluruh karirnya dihabiskan di klub-klub Italia, seperti Juventus, Sampdoria, hingga Hellas Verona. Maresca pernah merasakan dilatih oleh pelatih legendaris seperti Marcelo Lippi dan Fabio Capello. Ia juga pernah bermain di Liga Spanyol bersama Sevilla dan Malaga.
Setelah memutuskan pensiun pada awal tahun 2017, Maresca membangun karir sebagai seorang pelatih dengan menjadi asisten pelatih Sevilla pada awal 2018 bawah arahan Vincenzo Montella. Maresca kemudian hengkang setelah setengah musim berjalan. Pelatih 43 tahun tersebut dipanggil Manuel Pellegrini untuk membantunya menangani West Ham musim 2018/19. Maresca sendiri memiliki hubungan baik dengan Pellegrini sejak di Malaga medio 2010 hingga 2012. Maresca sering berdiskusi dengan Pellegrini sewaktu masih jadi pemain. Maka dari itu, tak ada alasan bagi Pellegrini untuk tidak mempekerjakannya sebagai asisten kala itu.
Selama di London, Maresca membantu Pellegrini untuk membawa West Ham bersaing di papan tengah Liga Inggris musim 2018/2019. Setelah itu pada tahun 2019 Maresca memutuskan resign dan mengambil lisensi kepelatihan. Berdasar pada pengalaman tersebut, sejak menjadi pemain profesional, asisten pelatih hingga perjalanannya menjadi pelatih profesional menarik fakta bhawa Maresca adalah salah satu pelatih Muda yang banyak refrensi jenis gaya permainan di tiga liga top Eropa.

Anak Idiologis Pep Guardiola

Maresca ditunjuk sebagai asisten Pep di skuad utama Manchester City tahun 2022. Hal tersebut seolah menjadi sebuah kemunduran bagi Maresca yang sudah memiliki lisensi pro UEFA. Namun dengan hal tersebut Maresca justru bisa belajar dari salah satu manajer terbaik di dunia saat ini, Pep Guardiola. Maresca belajar bagaimana cara memandang sepakbola dari sudut pandang yang lebih luas dari Pep. Entah itu tentang skema bola mati, bagaimana memaksimalkan transisi cepat, hingga bagaimana cara memilih pemain yang cocok untuk tim. Proses pembelajaran Maresca pun diakhiri dengan beberapa trofi. Ia jadi saksi sejarah ketika City meraih trofi Liga Champions dan mencatatkan treble winner untuk pertama kalinya musim 2022/23.
Melihat bagaimana kebersamaan dan perjalanan Maresca mendampingi Pep Guardiola hampir serupa dengan pelatih muda berbakat hari ini, Mikel Arteta. Arteta juga pernah membantu Pep dalam mengomandoi armadanya. Arteta hari ini menjadi penantang kuat dominasi Pep dan City. Dengan bergabungnya Mereska bersama Cherlea akan menjadi warna baru persaingan pelatih top di klub besar Liga Inggris.

Kuat Bertahan, Kuat Menyerang

Melihat bagaimana sepakbola yang dimainkan Maresca Maresca berusaha memainkan prinsip sepakbola modern yang mengedepankan penguasaan bola dan transisi yang rapi. Itu dibuktikan dengan rata-rata penguasaan bola The Foxes musim lalu berada di angka 62,2 persen.
Sama halnya dengan Pep Guardiola, Maresca memahami bahwa menyerang adalah pertahanan terbaik. Leicester mendominasi penguasaan bola tidak hanya untuk mencetak gol tetapi juga memperkecil peluang kebobolan. Permainan model begini lah yang diinginkan oleh manajemen Chelsea.

Penulis: Rizal I Editor: Apr

Exit mobile version