Tagar Pilkada Core Viral Usai Debat Pilkada di Sejumlah Daerah

Oleh; Habib Aziz Ar Rozi

Debat Pertama Pilkada 2024 dan kampanye Calon Bupati dan Wakil Bupati di sejumlah daerah di Indonesia sudah digelar. Beberapa memang ada yang menarik perhatian karena banyak kandidat yang menyampaikan pernyataan dan gagasan yang mengejutkan dan di luar ekspektasi publik. Kalau tren hari ini biasa kita menyebutnya sangat di luar nurul.

Bagaimana tidak, kalau saya amati berdasarkan riset-riset kecil, eh maksud saya scrol-scroll melalui Tik Tok dan YouTube, muncul beragam video-video pendek yang menyuguhkan keunikan dan kehebohan bahkan mampu mengundang gelak tawa bagi penonton.

Entah ini kenapa dan ada apa? Karena ini nggak terjadi di satu atau dua daerah saja, namun lumayan hampir merata di sejumlah daerah. Saya hanya bisa geleng-geleng, dan ini sangat-sangat di luar nurul.

Calon Bupati Mesuji Janjikan Tiket Surga bagi Pemilihnya

Beberapa hari yang lalu, Calon Bupati Kabupaten Mesuji, Elfianah, menjadi sorotan di media sosial setelah pernyataannya saat kampanye viral. Dalam sebuah video yang beredar luas, Elfianah menyatakan bahwa masyarakat yang mendukung dan memilihnya sebagai Bupati akan mendapat tiket untuk masuk ke surga.

Menanggapi video viral itu, pihak Bawaslu Mesuji masih mendalami dan siap menerima laporan apabila ada masyarakat yang akan melaporkan. Sementara ini dugaan pelanggaran masih belum terlihat.

Cabup-Cawabup Lintas Generasi di Kabupaten Lamongan

Salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lamongan nomor urut 2, Yuhronur Efendi – Dirham Aksara dengan penuh pede membanggakan bahwa pasangannya merupakan kombinasi generasi yang pas. Cawabup Dirham dalam video itu menyebut bahwa keduanya merupakan kombinasi dari 2 generasi, yakni genarasi milenial dan generasi kolonial. Eh… kok kolonial.

Momen Debat Pilkada Talaud

Calon Bupati dan Wakil Bupati Talaud momor urut 3 yakni Welly Titah-Anisya Gretsya Bambungan menyuguhkan penampilan yang kurang baik pada saat debat berlangsung. Welly yang merupakan Cabup dari PDI Perjuangan ini terlihat kesulitan dalam melafalkan kata ‘Digitalisasi’.

Beruntung sekali, wakilnya Anisya langsung gercep membantu Cabupnya untuk mengeja huruf per huruf hingga bisa melafalkan. Meskipun ketika dilafalkan masih saja tidak tepat dan kurang fasih.

Debat Pilkada Nganjuk

Debat Pilkada di Kabupaten Nganjuk juga mengundang gelak tawa dari penonton hingga netizen di media sosial. Bagaimana tidak, Calon Bupati Nganjuk nomor urut 2, Ita Triwibawati ini menyampaikan program unik yakni inovasinya untuk membuat padi menjadi beras dan bawang merah menjadi bawang goreng.

“Yang ketiga, saya akan membuat produk baru, seperti brambang kita buat e…brambang goreng dan sebagainya. Kemudian beras akan kita buat menjadi… padi menjadi beras. saya kira itu,” kata Ita dalam debat itu.

Potongan video debat ini sangat viral di media sosial. Warganet benar-benar dibuat heboh hingga dalam istilah kekinian merujak Cabup yang akrab disapa Mbak Ita dengan berbagai sindiran dan cibiran.

Kehebohan lain juga ketika Mbak Ita nampak terlihat kebingungan menjawab pertanyaan dari Cabup nomor urut 3 Marhaen Jumadi.

Debat Pilkada Kabupaten Tangerang

Calon Wakil Bupati Tangerang nomor urut 1, Irvansyah Asmat, memberikan jawaban yang bikin semua orang geleng-geleng kepala di debat pertama Calon Bupati/Wakil Bupati Tangerang yang digelar KPU Kabupaten Tangerang di hotel Aston Serang, Banten, Sabtu 19 Oktober 2024.

Pasalnya, ia menjawab salah satu pertanyaan yang dinilai tidak nyambung, dengan menyatakan bakal meningkatkan inflasi di Kabupaten Tangerang sebagai upaya untuk mempertahankan atau pun menaikkan indeks kemandirian fiskal (IKF).

Irvansyah Asmat menjawab bahwa IKF bisa naik bila inflasi ditingkatkan. “Jadi, untuk meningkatkan inflasi, kita akan menggerakan ekonomi mikro di tingkat RT,” ujarnya.

Momen yang cukup menggelitik ini berawal ketika Calon Bupati Tangerang nomor urut 2 Maesyal Rasyid, memaparkan Undang-undang Tentang Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014 yang menganut asas desentralisasi. Yang mana, pemda diberikan kesempatan keleluasaan membangun kemandiriannya.

Debat Pilkada Jember

Debat pertama Pilkada Jember 2024 yang digelar pada Sabtu malam (26/10) di Hall New Sari Utama menjadi sorotan setelah momen tak terduga dari Calon Bupati Jember nomor urut 1, Hendy Siswanto.

Alih-alih berbicara soal isu kesehatan sesuai tema, Hendy justru menyinggung kopi Jember dalam penjelasannya, membuat suasana debat menjadi panas sekaligus penuh tanda tanya.

“Kopi di Jember ini luar biasa dahsyat,” ujar Hendy dengan penuh keyakinan. Namun, moderator langsung menegur bahwa diskusi seharusnya fokus pada kesehatan, bukan kopi.

Terlihat agak bingung, Hendy berusaha merespons, “Pertanyaan saya belum selesai. Kopi itu ada sangkut pautnya dengan kesehatan,” ujarnya mencoba mengalihkan topik.

Momen ini langsung menjadi kesempatan bagi Gus Fawait, calon Bupati nomor urut 2, untuk melontarkan respons tajam yang dibalut diplomasi.

“Jujur, saya baru tahu sekarang kopi bisa menjurus ke kesehatan. Mungkin saya kurang piknik,” ucap Fawait sambil tersenyum.

Momen lucu dan menggelikan juga terjadi pada pasangan nomor urut 2 Gus Fawait dan Djoko. Pada saat giliran Djoko, Gus Fawait nampak mengikuti dengan berdiri di belakangnya. Sejumlah netizen menilai nampak terlihat bahwa Gus Fawait masih tidak yakin dengan wakilnya.

Tentu masih banyak di daerah lain yang menampilkan dan menyuguhkan kejadian-kejadian serupa. Entah dari sisi Calon Bupatinya atau Wakil Bupatinya. Nampaknya kesiapan mereka perlu disiapkan lebih matang lagi.

Padahal, momen debat ini menjadi ruang bagi mereka untuk menunjukkan kepiawaiannya dalam menyampaikan gagasan, program dan visi misinya dengan baik dan disampaikan dengan jelas serta tidak sekadar asal-asalan. Fungsinya apa, agar mampu meyakinkan pemilih.

Publik atau dalam hal ini masyarakat, hari ini sudah cerdas, mereka akan menilai sejauh mana kelayakan, kemampuan dan kapasitas calon pemimpinnya ketika pada saat debat berlangsung. Mulai dari gaya berbicara, pemahamannya, etika, dan kemampuannya dalam mengatur emosi dan sikap.

Penting dipahami bahwa debat ini jangan hanya dijadikan ajang formalitas. Ini juga bukan ajang stand up comedy. Jika ini memang stand up comedy, menurut kalian manakah yang paling funny? Salam satu kopi, seduluran selawase.

Exit mobile version