Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Turun di Perkotaan

Jakarta, Deras.id – Lembaga survei Saiful Mujani Reseach and Consulting menyebut bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menurun di wilayah perkotaan. Hal sama juga terjadi pada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang cenderung menurun namun di wilayah pedesaan.

“Di pedesaan, suara Ganjar di periode tersebut relatif stabil dari 33 menjadi 32 persen. Sementara Anies cenderung menurun dari 25 menjadi 22 persen,” ujar Saiful dalam rilisnya pada Kamis (11/5/2023).

Saiful menjelaskan alasan elektabilitas Anies menurun di wilayah pedesaan karena adanya pertarungan yang cukup memanas dengan Prabowo Subianto. Sementara Ganjar tidak ikut bertarung di wilayah yang sama dengan kedua calon presiden tersebut.

“Di desa terjadi pertarungan yang cukup sengit antara Anies dan Prabowo. Dan nampaknya yang menang untuk sementara ini adalah Prabowo. Sedangkan Ganjar tidak ikut bertarung di wilayah ini. Suaranya relatif stabil,” kata Saiful.

Sebagaimana diketahui, elektabilitas Anies dan Ganjar telah terkoreksi hampir 3 persen untuk penurunannya. Anies mengalami penurunan dari 27 persen menjadi 24,2 persen sedangkan Ganjar turun dari 36,1 persen menjadi 33,2 persen dengan periode yang sama.

Saiful menjelaskan terkait data yang didapatkan tersebut berdasarkan sektor pendidikan. Menurutnya pendidikan yang terjadi di pedesaan lebih rendah dibanding di perkotaan.

Tidak hanya itu, Saiful mengungkapkan bahwa studi ini merujuk pada kelompok warga yang berpendidikan sekolah dasar. Hal tersebut membuat elektabilitas Anies menjadi turun dari bulan Desember 2022 hingga ke April 2023, dari 21 persen ke 17 persen.

Sementara, kelompok pemilih yang berpendidikan tinggi membuat Ganjar mengalami penurunan dari 42 ke 33 persen. Hal tersebut juga terjadi dengan Anies yang lebih kecil dari 40 menjadi 36 persen.

Berbeda hal dengan Prabowo Subainto yang memiliki elektabilitas kuat di wilayah kota dan desa. Di wilayah perkotaan, kenaikan dukungan terhadap Ketum Gerindra tersebut mencapai 8 persen yaitu dari 21 persen menjadi 29 persen. Sedangkan di desa kenaikan Prabowo mencapai 5 persen, dari 29 peren menjadi 34 persen pada periode yang sama.

Penulis: Fia l Editor: Ifta

Exit mobile version