Simbol Irisan Semangka jadi Ide Dukung Palestina

Jakarta, deras.id – Dukungan yang dilakukan masyarakat dari berbagai negara terhadap penduduk Palestina disimbolkan dengan irisan semangka. Jika dilihat irisan semangka menjadi lambang bendera Palestina. Di mana semangka memiliki warna merah, hitam, putih, dan hijau sama dengan bendera Palestina. Bendera ini memiliki simbol akan perlawanan yang dilakukan oleh Palestina.

Melansir laman Egyptian Street, pada tanggal 3 November 2023, dijelaskan bahwa setelah Perang Arab-Israel tahun 1967, pengibaran bendera Palestina memicu kemarahan pihak Israel. Oleh karena itu ada larangan untuk mengibarkan bendera Palestina di Gaza dan Tepi Barat Palestina. Tak mau kehabisan akal, akhirnya semangka menjadi alternatif.

Asal usul mengapa semangka menjadi simbol Palestina adalah pada tahun 2007 seorang seniman Palestina yang bernama Khaled Hourani memperkenalkan ‘Semangka’ sebagai kontribusi pada buku yang berjudul Subjective Atlas of Palestine.

Hal tersebut kemudian menjadi awal mula semangka menjadi simbol bendera Palestina. Hal ini lantas menginspirasi banyak seniman lain seperti Sarah Hatahet, Sami Boukhari, Aya Mobaydeen, dan Beesan Arafat untuk menciptakan ekspresi artistik dengan menggunakan simbol semangka sebagai sarana untuk mengekspresikan solidaritas terhadap Palestina.

“Seni terkadang bisa lebih bersifat politis daripada politik itu sendiri,” kata Hourani kepada Washington Post.

Selama 57 tahun ada larangan untuk mengibarkan bendera Palestina. Kini masyarakat yang mengibarkan bendera dengan simbol irisan semangka. Selain itu, tren simbol irisan semangka sekarang ini banyak disebarkan di media sosial.

Konflik Gaza-Israel ini dimulai pada 7 Oktober 2023. Israel tanpa ampun menggempur berbagai fasilitas umum, pemukiman, rumah sakit, bahkan tenda-tenda pengungsian. Lokasi-lokasi yang dilakukan pengeboman tersebut menjadi pusat penduduk palestina berkumpul sehingga bergelimpungan penduduk yang tewas, hingga hari ini jumlah penduduk Palestina yang tewas lebih dari 5.000 orang.

Banyak dukungan yang diberikan seluruh masyarakat dunia salah satunya dengan memposting gambar bendera Palestina dan berbagai macam dukungan yang lain. Namun, hal ini dianggap sesuatu hal yang sensitif sehingga banyak media online mencekal secara sistem. Banyak masyarakat mengeluhkan soal dukungan yang mereka berikan lewat media sosial namun sayang hal tersebut dihapus secara otomatis oleh sistem. 

“Warga Palestina lantas menemukan cara-cara kreatif seperti menghilangkan tanda baca, mengubah huruf dalam kata-kata, atau mencampurkan pernyataan politik dengan foto pribadi untuk mengatasi dan menghindari sensor otomatis,” kata Mona Shtaya, manager advokasi 7amleh, Pusat Arab untuk Kemajuan Media Sosial.

Oleh karena itu, untuk mendukung Palestina digunakan irisan semangka untuk mengindari sensor otomatis dari media sosial.

Penulis: Una l Editor: Ifta

Exit mobile version