Sebab-sebab Melakukan Sujud Sahwi

Jakarta, Deras.id – Sujud Sahwi masuk dalam amalan yang dilakukan di akhir salat karena adanya satu kelalaian. Menurut buku Serba-serbi Sujud Sahwi yang ditulis oleh Maharati Marfuah LC, di mana sahwi memiliki arti lupa atau lalai. Menurut ahli fikih sujud sahwi dilakukan karena adanya satu kekurangan.

Dijelaskan dalam buku Shalatul Mu’min Buku Induk Shalat oleh Kasimun, Nabi Muhammad SAW pernah salam pada rakaat kedua kemudian ia menyempurnakan rakaat yang tersisa dengan dilanjutkan sujud sahwi seusai salam. Abu Hurairah berkata,

“Nabi SAW pernah mengerjakan salah satu dari 2 salat siang, lalu salam pada rakaat kedua. Selanjutnya, beliau berdiri menuju ke sebuah batang kayu yang ada di dalam masjid lalu meletakkan tangan di atasnya. Di antara para sahabat yang ada saat itu adalah Abu Bakar dan Umar, namun keduanya merasa segan untuk berbicara dengan beliau. Orang-orang yang pertama keluar dari dalam masjid berkata:

‘Apakah salat tadi diqashar?” Seseorang yang dijuluki Nabi SAW dengan Dzul Yadain lalu berkata: ‘Ya Rasulullah, apakah tadi engkau mengqashar salat atau lupa?’ Beliau menjawab: ‘Aku tidak lupa dan tidak mengqasharnya,’ Dzul Yadain berkata lagi: ‘Benar, engkau telah lupa,’

Menukil dari buku Pendidikan Agama Islam: Fikih untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh Zainal Muttaqin MA, setidaknya ada sejumlah perkara yang menyebabkan pengerjaan sujud sahwi, antara lain sebagai berikut:

Pertama, tidak duduk tasyahud awal.
Kedua, tidak membaca tasyahud awal.
Ketiga, tidak membaca doa qunut pada salat Subuh.
Keempat, tidak membaca sholawat pada tasyahud awal.
Kelima, kekurangan atau kelebihan bilangan rakaat.
Keenam, ragu-ragu bilangan rakaat dalam salat.

Menurut Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Ringkasan Fikih Sunah Sayyid Sabiq, sujud sahwi dilakukan dengan dua kali sujud seperti sujud pada akhir salat sebelum salam.

Hal ini didasarkan pada sabda Nabi SAW dari Abu Sa’id Al-Khudri:

“Jika salah seorang dari kalian bimbang dalam salat dan tidak tahu apakah sudah salat tiga atau empat rakaat, maka buanglah keraguan tersebut dan ambillah yang diyakini. Kemudian, pada akhir salat, lakukan dua sujud sahwi sebelum salam. Jika ternyata salatnya lima rakaat, sujud sahwi itu akan melengkapi salatnya. Namun, jika salatnya sudah empat rakaat, sujud sahwi tersebut membuat setan marah,” (HR Muslim & Ahmad)

Melalui buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh KH M Hamdan Rasyid & Saiful Hadi El-Sutha, dikatakan tidak ada riwayat yang jelas tentang bacaan yang dilafalkan saat sujud sahwi. Namun, para ulama fikih sepakat bahwa ada doa khusus yang bisa dibaca saat melaksanakan sujud sahwi agar tidak ada kekosongan dalam sujud yang dilakukan dan tetap bisa khusyuk.

Berikut adalah bacaan yang dapat dipanjatkan saat sujud sahwi.

سُبْحَانَ مَنْ لَأَيَنَامُ وَلَا يَسْهُو

Arab latin: Subhaana man laa yanaamu wa laa yashuu

Artinya: “Mahasuci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa,”.

Penulis: Una l Editor: Ifta

Exit mobile version