Reaktivasi Jalur Kereta di Madura Terkendala Pembebasan Lahan

Madura, Deras.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara serius mengaktifkan kembali jalur kereta api di Pulau Madura. Namun, ada satu tantangan besar dalam hal tersebut yakni pembebasan lahan.

“Yang jadi identifikasi sebagai tantangan adalah itu (pembebasan lahan). Tapi jangan itu menjadi alasan tidak menggarap ini,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak kepada wartawan, dikutip Deras.id, Rabu (22/3/2023).

Meskipun ada tantangan besar yang harus ditemukan solusinya, Emil memastikan reaktivasi jalur ini tidak akan berhenti. Sebab sisi selain pembebasan lahan telah menunjukkan kelayakannya. Lebih dari itu, langkah ini pun diharapkan dapat membuka peluang besar dalam hal lapangan pekerjaan.

“Jadi kompleksitas lahan memang jadi skor pengurang terhadap kajian kelayakan ini. Tapi selebihnya masih terbilang layak,” ucap Emil.

“Tapi industri belum muncul, padahal itu bisa menyerap lapangan kerja. Mudah-mudahan keberadaan kereta api ini bisa menjadi angkutan barang,” imbuhnya.

Ada banyak pertimbangan sehingga Pemprov Jawa Timur serius melakukan reaktivasi transportasi Pulau Madura melalui jalur kereta api. Salah satunya adalah memudahkan masyarakat untuk berkunjung ke wisata di Madura yang merupakan salah satu sektor menjanjikan dalam peningkatan ekonomi warga setempat.

“Sektor pariwisata di Madura juga akan berdampak dengan adanya reaktivasi jalur KA ini,” tegas Emil.

Hal yang sama juga disampaikan Pakar Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Hera Widyastuti. Ia menyebutkan bahwa kereta api adalah transportasi yang dibutuhkan  masyarakat Pulau Madura baik dari sektor pariwisata maupun ekonomi lainnya seperti pertanian.

“Madura dikenal banyak merantau. Karena tanah kita tanah keras. Masyarakat sangat menunggu baik itu jalan tol maupun kereta api. Di sana potensi wisata sangat besar. Kalau ada kereta api tidak menutup kemungkinan pulau terluar potensi wisatanya akan terdorong,” ucap Hera.

“Dari sektor pertanian bisa untuk mentransportasikan barang itu. Kalau barang itu tidak sampai ke konsumen akan menjadi mahal, saya berharap ini ada kombinasi baik untuk barang dan manusia, demi baiknya Madura,” sambungnya.

Sementara itu, surat Gubernur Jatim telah dilayangkan kepada Menteri Perhubungan perihal Percepatan Program Reaktivasi dan Peningakatan Jalur Kereta Api di Jawa Timur. Rencananya ada 13 rel yang menjadi program sasaran, di mana rel nomor 12 dan 13 mencakup reaktivasi jalur KA di Madura.

Jika program ini berhasil maka Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep akan terhubung. Selain itu jalur KA tersebut ini juga akan menghubungkan dua pelabuhan utama yaitu Kamal di Bangkalan dan Pelabuhan Kalianget di Sumenep.

Penulis: Ifta l Editor: Rea

Exit mobile version