Jakarta, Deras.id – Ketum PKB Muhaimin Iskandar mendapatkan restu dari para raja-raja se-Bali untuk maju menjadi calon wakil presiden mendatang. Panglisir Puri Anom Anak Agung Ngurah Panji Astika mengatakan ia akan memberikan restu kepada tokoh yang bisa membawa perubahan untuk bangsa ke depan.
“Namun, siapa saja tokoh-tokoh terbaik bangsa yang datang dan kemudian meminta restu, tentu kami berikan restu. Apalagi sesuai dengan semangat kebudayaan, kebangsaan, dan kesejahteraan. Itu memang nilai-nilai puri,” kata Ngurah Panji di Tabanan pada Selasa (22/8/2023).
“Ya kami tidak mau berandai-andai. Baru saat ini Cak Imin yang berkenan datang,” sambungnya.
Terkait hal ini, Gus Imin mengatakan bahwa adanya doa restu dari raja-raja sebagai bentuk perjuangan untuk kemajuan bangsa ke depan. Wakil Ketua DPR RI ini menegaskan adanya doa restu tersebut sebagai modal langkah maju menjadi di Pilpres 2024 mendatang.
“Doa restu karena saya akan maju di Pilpres 2024. Dengan nilai-nilai ajaran yang disampaikan tadi, semakin punya modal untuk mengimplementasikan pembangunan yang tepat,” ucap Gus Imin.
Gus Imin mengaku bahwa pondasi untuk mempertahankan bangsa dan negara harus bisa mempersatukan kebudayaan serta kesejahteraan masyarakat indonesia. Menurutnya budaya dan norma bisa menjadi persatuan untuk pembangunan nasional mendatang.
“Salah satu fondasi dari sebuah negara bangsa yaitu persatuan dan kesatuan. Hanya budaya, tradisi, dan nilai-nilai yang bisa menopang dan menjaga serta merawat persatuan dan kesatuan,” ujar Gus Imin.
Di sisi lain, kehadiran Gus Imin di Bali tidak hanya menghadiri acara Dialog kebudayaan. Ia menegaskan partainya akan berusaha kuat untuk memenangkan suara setiap caleg PKB Dapil Bali di Pemilu 2024 mendatang.
“Saya harap satu kursi saja dari Bali. Mengembalikan kursi PKB yang ada 99 kursi,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini sudah tercatat ada sembilan orang bakal calon anggota legislatif PKB DPR RI dapil Bali pada Pemilu 2024. Nama tersebut yakni, M. Surya Nata Putra, Abdul Halim, Arbaiyah, Eko Budi Cahyono, Sahri Asnawi, Endang Triswati, Muhammad Zaini, Rifki Hardiyanti Alifatul Maghfiroh, dan Ronaldo Darmawan.
Penulis: Fia l Editor: Ifta