Program TEKAD Untuk Percepatan Pembangunan Indonesia Timur yang Tepat Manfaat dan Sasaran

Deras.id, Jakarta – Keadilan sosial dan pemerataan harus menjadi prinsip dasar dalam pembangunan kawasan Indonesia Timur. Oleh karena itu, program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) harus mendukung percepatan pencapaian tujuan-tujuan SDGs Desa agar pembangunan desa di Indonesia timur tepat manfaat dan tepat sasaran.

Hal demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Taufik Madjid saat membuka acara Workshop Nasional Penguatan Pengelolaan Program (TEKAD) di Hotel The Sultan, Jakarta, Selasa (23/08/2022).

“Ini merupakan program besar pemerintah untuk mendistribusikan keadilan dan pemerataan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Pria asal Ternate ini.

Menurut Taufik, Data desa berbasis SDGs Desa akan memandu program TEKAD dalam memberikan kontribusi signifikan untuk kesejahteraan masyarakat desa, dan peningkatan ekonomi desa yang inklusif.

“SDGs Desa merupakan panduan agar program tepat guna dan semakin mempercepat proses desa dalam membangun kemandiriannya di sektor sosial ekonomi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Taufik juga mengingatkan agar peserta benar-benar memanfaatkan Workshop Nasional untuk secara efektif bersama-sama mengidentifikasi dan memetakan kekurangan atas program yang sudah dijalankan selama kurang lebih dua tahun tersebut.

“Mudah-mudahan TEKAD bisa mendorong dan menjawab tantangan-tantangan di desa. Dengan TEKAD pembangunan di Indonesia timur bisa sejajar” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Kantor Perwakilan IFAD Indonesia, Ivan Cossio Cortez mengatakan, dalam Workshop Nasional setidaknya ada tiga hal penting yang dapat dibahas oleh masing-masing perwakilan lima provinsi yang menjadi sasaran program TEKAD.

Pertama, membangun rasa saling mengerti antara lima Provinsi apa yang menjadi tujuan TEKAD serta menyatukan perspektif tentang pembangunan desa. .

Kedua, mengkaji ulang atau mengevaluasi program-program TEKAD sekaligus merumuskan program yang akan dikerjakan selanjutnya.

“Sedangkan yang ketiga, melihat kembali pendekatan-pendekatan apa saja yang sukses, kita akan melakukan riset kira-kira apa saja hal-hal yang bisa membuat sukses. Kalau anda melihat ada pendekatan yang sukses, mari kita lakukan itu bersama, karena itu bisa membuat kita akan berhasil bersama-sama,” jelas Ivan Cossio Cortez.

Untuk diketahui, program TEKAD yang merupakan kerja sama pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD) yang dirancang untuk percepatan pembangunan desa khususnya desa-desa sasaran program TEKAD di Indonesia Bagian Timur. 

Program TEKAD menyasar sekitar 412.300 rumah tangga, dan memberi manfaat untuk 1.855.350 orang. Peserta program ini tersebar di 500 desa inti, 1.220 Desa KLASTER di 25 kabupaten, di 5 provinsi wilayah Indonesia Timur diantaranya Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Desa-desa INTI pada nantinya harus didesain sedemikian rupa, agar mudah di replikasi oleh desa klaster. Selanjutnya, sebanyak 1.720 Desa yang menjadi sasaran dalam program ini harus bisa menjadi desa percontohan bagi puluhan ribu desa lainnya di Indonesia.

Reporter: Agung

Editor: Rifai

Exit mobile version