PM Malaysia Hadapi Tantangan Ekonomi Lemah dan Utang Melambung

Malaysia, Deras.id – Sejak terpilihnya Anwar Ibrahim, ekonomi Malaysia melemah dan hadapi utang yang melambung. Utang Malaysia mencapai RM1,5 triliun dan melebihi 80 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini mengakibatkan melemahnya pertumbuhan ekonomi.

“Masalah utang kita sudah menyentuh RM1,2 triliun dan jika utang dimasukkan, utangnya RM1,5 triliun,” kata Anwar pada dialog anggaran 2023 di Kementerian Keuangan, Selasa (17/1/2023).

Sebelumnya, angka PDB diperkirakan mencapai 5,8 persen untuk tahun 2022. Namun prediksi sangat jauh dari perkiraan. Perdana Menteri itu juga menyebut ekonomi Malaysia masih sangat lemah karena perkembangan dan konflik internasional.

“Terkait juga dengan perkembangan internasional, baik terkait konflik Rusia-Ukraina maupun pasca Covid-19, dan belum menunjukkan kekuatan ekonomi,” tambahnya.

Mantan Menteri Keuangan Tengku Zafrul Abdul Aziz juga mengungkapkan bahwa tahun lalu utang Malaysia mencapai RM1,045 triliun pada akhir Juni.

Terlepas itu, Anwar berencana untuk membuat kebijakan dalam menghadapi tantangan itu. Ia akan membantu usaha kecil dan menengah mengatasi lingkungan ekonomi yang hari ini menjadi tantangan.

Diketahui, pemerintahan Anwar dijadwalkan akan mengajukan anggaran nasional pertamanya ke Parlemen pada 24 Februari.

“Satu-satunya fokus saya adalah memastikan kebijakan kami sehat, kebutuhan rakyat terpenuhi. Dengan melakukan ha-hal ini dan lebih banyak lagi, kami dapat mengembalikan kepercayaan investor di Malaysia,” pungkasnya.

Penulis: Andre | Editor: Rea

Exit mobile version