Jakarta, Deras.id – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai pahlawan nasional. Gus Dur dinilai tepat dan pantas karena jasa-jasanya untuk Indonesia.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Gus Imin menilai Gus Dur telah memperjuangkan kebhinnekaan, keragaman, persaudaraan, kemanusiaan, serta persatuan Indonesia dan sekarang masyarakat Indonesia menikmati berbagai keadaan tersebut yang merupakan hasil jerih payah dan pengorbanan Gus Dur untuk bangsa Indonesia.
“Maka saatnya di tempat ini pula, saya dengan berani dan kami semua menginisiasi untuk mengusulkan Gus Dur menjadi pahlawan nasional. Semoga tidak lama lagi terwujud bagi bangsa kita,” ucap Gus Imin dalam acara Silaturahim Kebangsaan di Jakarta, melalui keterangan tertulis yang dikutip Antara Sabtu (14/12/2024).
Gus Dur, kata Gus Imin, sebenarnya tak membutuhkan gelar pahlawan nasional. Tetapi bangsa Indonesia membutuhkan sosok Gus Dur sebagai inspirasi dan pemompa semangat menciptakan perdamaian dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bersama jajaran pengurus DPP PKB, Gus Imin mengaku ingin terus melanjutkan semangat Gus Dur tersebut. Memperjuangkan kebhinnekaan, keragaman, persaudaraan, kemanusiaan, dan persatuan Indonesia dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Gus Imin menegaskan bahwa Gus Dur tak pernah melakukan kesalahan konstitusional saat memimpin pemerintahan. “Justru Gus Dur telah berhasil membawa bangsa kita benar-benar menjadi bangsa yang berdaulat sesuai dengan konstitusi kita,” tuturnya.
Wakil Ketua Umum PKB Rusdi Kirana mengungkapkan Fraksi PKB di MPR telah berinisiatif untuk mengembalikan nama baik Gus Dur melalui pencabutan Ketetapan atau Tap MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden Abdurrahman Wahid.
Menurut Rusdi, kehidupan masyarakat yang relatif harmonis hari ini, diperjuangkan salah satunya oleh Gus Dur. Karena itu, sangat layak Gus Dur secara resmi dikukuhkan sebagai pahlawan nasional.
“Walaupun sebenarnya dalam hati kami, termasuk saya, Gus Dur sudah merupakan pahlawan nasional,” kata Rusdi yang juga merupakan Wakil Ketua MPR itu.
Fraksi PKB di MPR, kata Rusdi, segera mengajukan usulan resmi kepada pemerintah. ”Kami dalam waktu dekat akan menggelar FGD,” ujar Rusdi kepada para wartawan.
Silaturahim Kebangsaan dengan tema Mengenang Guru Bangsa Gus Dur tersebut menampilkan para pembicara yaitu Imam Katolik Romo Frans Magnis Suseno; Ketua Umum FPP Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Xs. Budi Tanuwibowo; Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wisnu Bawa Tenaya; mantan Panglima Pasukan Berani Mati era Gus Dur, Gus Nuril, serta Kepala Wisma Sangha Theravada Indonesia YM Bhikku Dhammasubho Mahathera.
Hadir pula Kepala Biro Protokol Istana Kepresidenan semasa Gus Dur menjadi Presiden periode 1999-2001 Wahyu Muryadi, Wakil Ketua Harian DPP PKB Nadya Alfi Roihana, Ketua Umum Amir Nasional JAI Min Mirajudin Sahid, Ketua Fraksi PKB di DPR Jazilul Fawaid, Ketua Fraksi PKB MPR Neng Eem Marhamah, dan Ketua Umum DPP Badan Persaudaraan Antar Iman (Berani) Lorens Manuputty.
Dalam acara itu, DPP Berani bersama tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama menandatangani Rekomendasi Pahlawan Nasional untuk Guru Bangsa Gus Dur yang berisi usulan kepada pemerintah Indonesia melalui MPR agar mengangkat Gus Dur sebagai pahlawan nasional. Rekomendasi itu kemudian diserahkan kepada Wakil Ketua MPR Rusdi Kirana.
Editor: Muhibudin Kamali