Pengertian Salat Jama’

Jakarta, Deras.id – Salat jama’ berbeda dengan salat qasar, secara terminology salat jamak adalah menggabungkan dua shalat yang tertentu secara takdim atau takhir (di waktu shalat yang pertama atau di waktu shalat yang kedua). Shalat-shalat tertentu yang dapat digabungkan itu adalah shalat zuhur dengan shalat ashar secara takdim di waktu zuhttr, yaitu dengan melaksanakan shalat ashar bersama shalat zuhur sebelum tiba waktu ashar; shalat zuhur dengan shalat ashar secara takhir di waktu ashar, yaitu dengan melaksanakan shalat zuhur bersama shalat ashar ketika waktu zuhur telah berakhir; shalat maghrib dengan shalat isya secara takdim di waktu maghrib, yaitu dengan melaksanakan shalat isya bersama shalat maghrib sebelum tiba waktu isya; shalat maghrib dengan shalat isya secara takhir di waktu isya, yaitu dengan melaksanakan salat maghrib bersama shalat isya ketika waktu maghrib telah berakhir.

Hanya keempat waktu shalat itu saja yang dapat dijamakkan, sedangkan waktu shalat subuh sama sekali tidak boleh dijamakkan dengan shalat apa pun.

Seorang mukallaf (dengan makna yang paling mudah: seorang muslim yang sudah baligh dan berakal sehat) tidak diperbolehkan untuk mengerjakan shalat di luar waktunya, baik sebelum atau sesudahnya, tanpa alasan yang diperkenankan karena Allah memerintahkan kita untuk selalu melaksanakan shalat tepat pada waktunya (waktu-waktu tersebut telah dijelaskan pada pembahasan tentang waktu salat). Allah berfirman dalam Qs: An-Nisaa (103):

فَاِذَا قَضَيۡتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذۡكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِكُمۡ ۚؕ فَاِذَا اطۡمَاۡنَنۡتُمۡ فَاَقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ‌ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتۡ عَلَى الۡمُؤۡمِنِيۡنَ كِتٰبًا مَّوۡقُوۡتًا

Artinya: “Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”.

Namun, agama Islam adalah agama yang toleran, sampai shalat pun diberikan keringanan hingga dapat dilakukan di luar waktunya apabila terdapat kesulitan untuk melaksanakannya pada waktu yang sebenarnya, agar tidak lebih menyulitkan.

Penulis: M.FSA I Editor: Apr

Exit mobile version