Jakarta, Deras.id – Pemilihan umum (Pemilu) yang akan diselenggarakan pada 2024 diharapkan dapat berjalan kondusif. Pemilu mendatang diyakini menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja pasal modal dalam negeri.
“Jadi saya pikir insya Allah kita cukup dewasa menghadapi pemilu, semoga pemilu berjalan secara kondusif dan akan berdampak positif terhadap pasar modal,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan, Inarno Djajadi pada akun YouTube @OtoritasJasaKeuangan dikutip Deras.id, Selasa (4/7/2023).
Dengan demikian, pelaksanaan Pemilu diyakini tidak akan memberikan dampak negatif bagi kinerja pasar modal dalam negeri. Secara historis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mengalami penguatan setelah adanya Pemilu dan kekhawatiran outflow asing yang tidak terjadi.
“Kekhawatiran outflow asing juga tidak terbukti, di 2004-2019 justru malah inflow setelah Pemilu,” kata Inarno Djajadi.
IHSG tercatat mengalami kenaikan pada Juni 2023 dari pada Juni 2022, yakni 0,43 persen ke level 6.661. Indeks naik secara month to date apabila dibandingkan dengan Mei lalu yang melemah 4,08 persen ke level 6.633.
Transaksi non-resident mencatatkan outflow Rp4,38 triliun secara month to date. Sedangkan secara year to date, IHSG mengalami penurunan 2,76 persen dengan non-resident membukukan net buy Rp16,21 triliun.
Pada Juni 2023, penghimpunan dana di pasar modal terbilang masih tinggi yakni Rp154,13 triliun dengan 43 emiten baru. Di pipeline terdapat 90 rencana penawaran umum (IPO) dengan nilai Rp69,91 triliun dan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 65 perusahaan.
Penulis: Risca l Editor: Rifai