Bangkok, Deras.id – Partai Move Forward berhasil mendominasi Pemilihan Umum (Pemilu) di Thailand. Ketua Partai Pita Limjaroenrat mengumumkan bahwa kelompok politiknya siap membentuk pemerintahan mayoritas.
“Jelas bahwa rakyat Thailand telah menyatakan keinginannya di tempat pemungutan suara untuk menjadikan Move Forward Party menjadi yang pertama dalam pemilihan umum yang baru saja berlangsung,” kata Pita seperti dikutip dari chanelnewsasia.com, Senin (15/5/2023).
Pita pada konferensi pers di markas besar partainya menekankan bahwa keinginan rakyat untuk mempercayakan Partai Maju dalam mengelola negara dan meminta semua pihak untuk menghormati konsensus semacam itu.
“Saya ingin mengumumkan di sini bahwa Partai Maju Siap untuk memimpin pembentukan pemerintahan masa depan,” tambahnya.
Hasil sementara yang diterbitkan oleh ECT pada hari Senin menunjukkan Partai Move Forward di tempat pertama dengan 151 kursi. Sedangkan di urutan kedua dan ketiga adalah Partai Pheu Thai dan Partai Bhumjaithai yang masing-masing meraih 141 kursi dan 70 kursi.
Sekitar 39,3 juta orang memberikan suara mereka dalam pemilihan pada hari Minggu untuk memilih 500 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Komisi Pemilihan Thailand (ECT) melaporkan bahwa jumlah pemilih mencapai 75,22 persen, menjadikannya yang tertinggi dalam sejarah politik Thailand.
Diketahui, ada sekitar 52 juta pemilih yang memenuhi syarat dalam pemungutan suara hari Minggu, dan lebih dari 2 juta dari mereka telah memberikan suara sebelum pemungutan suara pada 7 Mei.
Sementara, menurut Pita, partainya telah berkomunikasi dengan sekutu politiknya untuk membentuk pemerintahan. Mereka termasuk Pheu, Pracharat, Thai Sang Thai dan Seri Ruam Thai.
Jika dijumlahkan mereka memiliki 308 kursi, yang cukup untuk membentuk pemerintahan mayoritas dengan Dewan Perwakilan Rakyat yang beranggotakan 500 orang.
Partai Move Forward juga sedang dalam pembicaraan dengan sekutu potensial lainnya, Partai Adil. Jika negosiasi terbukti berhasil, jumlah kursi yang dipegang oleh koalisi akan menjadi 309.
“Jelas ini menutup pintu pembentukan pemerintahan minoritas,” kata Pita
Penulis: Andre l Editor: Saiful
