Menang Putaran Kedua, Erdogan Kembali Terpilih Menjadi Presiden Turki

Istanbul, Deras.id – Recep Tayyip Erdogan telah memenangkan pemilihan putaran kedua setelah unggul perolehan suara dari rivalnya. Kemenangan itu menjadikan Erdogan kembali memimpin Turki setelah sebelumnya ia menjabat presiden pada tahun 2014 dan 2018.

“Kami telah menyelesaikan putaran kedua pemilihan presiden dengan dukungan rakyat kami, in sha allah kami akan layak atas kepercayaan anda seperti yang telah kami lakukan 21 tahun terakhir,” kata Erdogan setelah memenangkan pemilu, seperti dikutip dari aljazeera.com, Senin (29/5/2023).

Menurut Dewan Pemilihan Tertinggi Turki dalam putaran kedua yang menegangkan, Erdogan mendapatkan lebih dari 50 persen suara. Dengan rincian Erdogan memperoleh 52,14 persen suara mengalahkan penantangnya, Kemal Kilicdaroglu yang meraih 47,86 persen suara.

Diketahui, presiden yang menjabat tiga kali berturut-turut itu mengatakan kepada para pendukungnya bahwa 85 juta warga negara Turki adalah pemenang pada pemilu tahun ini.

Disisi lain, Erdogan mengutarakan bahwa oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) akan meminta pertanggungjawaban ke Kilicdaroglu atas kinerjanya yang buruk, menambahkan bahwa jumlah kursi CHP di parlemen menurun dibandingkan dengan jajak pendapat 2017.

Setelah di Istanbul, ia kemudian menuju ke Ankara dan berbicara kepada pendukungnya di Istana presiden. Erdogan memberi selamat kepada orang banyak, dan memberi tahu mereka bahwa masalah paling mendesak yang dihadapi negara saat ini adalah inflasi.

Menurut data resmi menunjukkan bahwa inflasi di Turki mencapai 50,5 persen pada Maret, turun dari level tertinggi 85,6 persen pada Oktober.

“Masalah yang paling mendesak adalah untuk menghilangkan masalah yang timbul dari kenaikan harga yang disebabkan oleh inflasi dan untuk mengkompensasi hilangnya kesejahteraan,” ujar Erdogan.

Selain inflasi, erdogan juga mengungkapkan tentang luka gempa Februari dan akan membangun kembali kota-kota yang hancur akibat bencana alam akan terus menjadi prioritasnya.

“Hati dan kami akan terus berada di wilayah gempa,” pungkasnya.

Sementara, rivalnya Kilicdaroglu memberikan komentar pertamanya setelah kalah dari Erdogan, mengatakan bahwa dia akan melanjutkan apa yang dia sebut sebagai perjuangan untuk demokrasi.

“Semua sarana negara dimobilisasi untuk partai politik dan diletakkan di kaki satu orang, saya ingin berterima kasih kepada para ketua Aliansi Bangsa, organisasi mereka, pemilih kami, dan warga negara yang melindungi kotak suara dan berjuang melawan tekanan yang tidak bermoral dan melanggar hukum ini,” kata Kilicdaroglu.

Penulis: Andre l Editor: Saiful

Exit mobile version