Masyarakat Diminta Tak Percaya Dukun Pengganda Uang

Semarang, Deras.id – Kepolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai dukun dalam memperoleh kekayaan. Imbauan tersebut disampaikan pasca gegernya kasus penipuan dan pembunuhan oleh dukun pengganda uang, Tohari alias mbah Slamet di Banjarnegara beberapa waktu yang lalu.

“Harapan saya kepada masyarakat janganlah percaya kepada kirduk (pikiran dukun) yang bisa menggandakan uang. Ya kalau pengen uangnya banyak, kerja yang keras. Jangan pakai kerduk (kerjaan dukun) ya,” kata Luthfi dalam keterangan resminya dikutip Redaksi Deras.id pada Sabtu (8/4/2023).

Irjen Luthfi juga menegaskan bahwa sebagai mahluk yang beragama hendaklah percaya dan pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tidak menyandarkan diri pada hal berbau klenik dan mempercayai praktik perdukunan.

“Terus jangan percaya hal yang semacam itu, pasrah aja pada Tuhan. Itu yang paling pokok,” tegasnya.

Sebelumnya, Polda Jawa Tengah bekerja sama dengan Polres Banjarnegara telah membentuk posko pengaduan orang hilang. Posko tersebut dimaksudkan sebagai sarana penyampaian informasi mengenai perkembangan proses identifikasi para korban dari Tohari alias mbah Slamet.

Irjen Pol Ahmad Luthfi juga menambahkan bahwa pihaknya sejauh ini masih melakukan pengembangan kasus penipuan dan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Tohari alias mbah Slamet.

“Upaya Polda Jawa tengah, kita bikin posko yang ke-2. Tetap kita lakukan pengembangan kasus,” kata Luthfi ketika konferensi pers di Mapolresta Surakarta, Kamis (6/4/2023) lalu.

Diketahui, jumlah korban yang berhasil diidentifikasi sejauh ini atas kasus Mbah Slamet berjumlah 4 orang korban. Sisanya berjumlah 8 jenazah masih dalam proses autopsi dan identifikasi oleh pihak kepolisian.

“Korban yang belum teridentifikasi sebanyak delapan jenazah,” terang Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy kepada wartawan, Jumat (7/4/2023) kemarin.

Penulis: Fausi | Editor: Rifai

Exit mobile version