Ledakan Napoli dengan Pemain-pemain Murahnya

Oleh: Tajuddin*

Pasca pandemi COVID-19, klub-klub Eropa memang harus pandai-pandai memutar keuangan. Pemasukan yang minim akibat laga digelar tanpa penonton, hingga tersendatnya penjualan merchandise membuat klub mesti smart mengatur arus finansial. Beberapa klub besar mengambil kebijakan pemotongan gaji. Selain pemotongan gaji, kebijakan lain yang dilakukan adalah berhemat belanja pemain dibursa transfer. Akan tetapi, berhemat dibursa transfer, terkadang berdampak pada buruknya performa klub. Sudah pasti, untuk berprestasi klub harus memburu pemain-pemain yang berkualitas dengan harga yang tidak murah. Tapi, ini tidak berlaku bagi klub Seri A Napoli.

Performa Napoli dikancah Liga Champion maupun Seri A, tak ayal mengagetkan banyak kalangan, terutama saat mereka melumat raksasa Inggris Liverpool dengan skor telak 4-1. Selain itu, hanya Napoli dan PSG lah klub peserta Liga di Eropa yang belum tersentuh kekalahan. Mereka membukukan 14 kali menang dan 2 kali seri dari total 16 pertandingan yang sudah dilakoni.

Harga Medioker, Tampilan Tokcer

Mari kita kesampingkan mewahnya squad klub Liga Inggris. Harry Maguire contohnya, Ia direkrut MU dengan 87 juta euro, berstatus bek termahal di dunia, bergaji Rp3.5 Milliar sepekan. Lalu Cristiano Ronaldo yang merupakan pemain bergaji tertinggi di MU. Bintang Portugal tersebut mendapat bayaran sebesar 480 ribu pounds atau 8.6 M per pekan. Ironisnya mereka berdua hanya jadi pemanis bangku cadangan. Ronaldo baru mengemas 2 gol dari 12 pertandingan, sedangkan Maguire baru tampil 5 kali tampil. 

Selanjutnya, mari kita kupas secara ringkas bintang Napoli. Yang pertama Khvicha Kvaratskhelia, wonderkid berusia 21 tahun asal Georgia ini sudah subur menjebol gawang lawan. 7 gol dan 3 assis dari 14 kali pertandingan sudah Ia Lesakkan. Cerdiknya Napoli hanya keluar biaya 10 jt euro atau 150 M untuk mengontrak pemain sayap tersebut sampai 2027 dengan gaji hanya Rp440 juta/pekan. Harga pasaran pemain ini pun sekarang sudah mencapai 600 M. 

Selanjutnya Kim Min-jae, pemain asal Korsel berusia 25 tahun ini telah menjadi benteng kokoh di pertahanan Napoli. Ia direkrut untuk menggantikan hengkangnya Kalidou Koulibaly ke Chelsea. Banyak pihak menilai ia lebih baik dari Koulibaly karena memiliki tingkat disiplin yang tinggi. Napoli pun hanya keluar 18 juta euro atau sekira Rp271 miliar, gaji Rp1.3M/pekan untuk mengangkutnya dari Fenerbahce. Saat ini nilai pasaran Kim Min-jae sudah mencapai 434 M. Belum termasuk moncernya, Hervine Lozano, Giacomo Raspadory, Stanistaf Lobotska dan anak kandung Allenatore Atletico Madrid, Giovani Simeone. Bahkan Fabrizio Romano pun memuji kecerdikan Napoli yang Cuma membayar 46 M untuk Gio Simeone yang saat ini sudah mencetak 6 gol (4 gol di UCL).

Napoli musim ini telah memberi kejutan pada persaingan papan atas Serie A musim 2022/2023. (Foto: Instagram/officialssnapoli).

Daya Ledak Napoli

Napoli musim ini telah memberi kejutan pada persaingan papan atas Serie A musim 2022/2023. Napoli, pada pekan ke-11, berada di puncak klasemen Serie A dengan raihan 29 poin dan belum pernah merasakan kekalahan. Konsistensi permainan Napoli berbanding lurus dengan hasil yang mereka dapatkan. Tak cuma di Liga Italia, Napoli ikut gacor saat tampil di Liga Champions menghadapi lawan-lawan berat. Kerennya, capaian apik Napoli ini diraih justru saat mereka ditinggalkan banyak pemain kunci. Napoli kehilangan empat pemain penting di bursa transfer: Fabian Ruiz, Kalidou Koulibaly, Diers Mertens, dan Lorenzo Insigne. 

Bila kita mereply highlight permainan Napoli musim ini, sebenarnya ada satu kunci utama mereka, yaitu pergerakan tanpa bola yang sangat luar biasa. Pergerakan tanpa bola Napoli mampu mengeksploitasi ruang yang ditinggalkan lawan. Pergerakan tanpa bola tersebut didukung dengan keberanian pressure ketat yang sangat disiplin serta kolektivitas permainan. Osimhen striker utama Napoli juga sangat mahir bermain seperti poacher yaitu striker yang berpengaruh menjembatani permainan dan serangan, seperti Olivier Giroud atau Romelu Lukaku. Pergerakannya juga sering membuka ruang bagi penyerang-penyerang sayap Napoli. Hal demikian ditunjang dengan kemampuan Spalletti yang mudah beradaptasi dengan taktik lawan. Saat melawan Roma, Spalletti mengubah taktik dibabak kedua dengan permainan umpan-umpan panjang ke 1/3 permainan lawan akibat dimarkingnya Kvaratskhelia. Hasilnya, Napoli berhasil mencuri angka penuh di kandang Roma. 

Musim masih panjang, masih butuh pembuktian apakah ledakan Napoli konsisten hingga akhir musim. Atau bisa saja Napoli kembali ke setelan pabrik, MU kembali ke power becak padahal bermesin mercy, bahan bakarnyanya pertamax plus plus.

*) Pemerhati Sepak Bola Indonesia

Exit mobile version