Lakukan Penelitian di LCS, Vietnam Tegur China

Hanoi, Deras.id – Kapal China melakukan penelitian di Laut China Selatan (LCS) dan di dukung oleh penjaga pantai Filipina. Tindakan tersebut mendapat teguran dari Vietnam dan menuduh melakukan tindakan yang melanggar hak kedaulatannya.

“Kapal-kapal itu melanggar hak kedaulatan dan yurisdiksi Vietnam, kita mengambil langkah yang tepat untuk mempertahankan hak kita,” kata juru bicara kementerian luar negeri Vietnam Pham Tu Hang, seperti dikutip dari chanelnewsasia.com, Kamis (18/5/2023).

Ketegangan LCS semakin meningkat di bagian yang diperebutkan wilayah tersebut. Hal itu karena salah satu rute perdagangan paling penting di dunia dan saluran untuk lebih dari US$3 triliun perdagangan kapal per tahun.

Diketahui, kapal China dan Vietnam berhadapan dalam beberapa hari terakhir saat kapal penelitian China bergerak di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Menurut para ahli kemungkinan adalah sebuah survei, survei semacam itu biasanya dianggap bermusuhan jika dilakukan tanpa pemberitahuan.

China telah mengatakan bahwa penelitian ilmiah adalah kegiatan normal pada wilayah di bawah yurisdiksi China. China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai wilayahnya, berdasarkan apa yang dikatakannya sebagai peta lama, termasuk perwira  yang terletak di dalam ZEE Vietnam dan empat negara Asia Tenggara lainnya.

Selain itu, Filipina juga dikecam oleh Vietnam karena menempatkan pelampung navigasi di lima wilayah ZEE-nya untuk menegaskan kedaulatan atas pulau-pulau Spratly yang dipersengketakan, yang sebagian juga diklaim oleh Vietnam.

Hang juga mengatakan bahwa Vietnam sangat menentang semua tindakan yang melanggar hak kedaulatan Hanoi.

Sebagai informasi, Laut China Selatan merupakan satu perairan strategis yang paling diperebutkan oleh China dan sejumlah negara di ASEAN. Laut China Selatan terdiri dari atas gugusan kepulauan yang sebagian besar merupakan pulau-pulau kecil tak berpenghuni.

Setidaknya terdapat enam negara yang memperebutkan Laut China Selatan, yakni China, Filipina, Taiwan, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Vietnam. Upaya saling klaim tersebut menjadikan LCS sebagai sengketa kedaulatan yang melibatkan lebih dari dua pihak.

Penulis: Andre l Editor: Saiful

Exit mobile version