Korsel Kecam Peluncuran Satelit Korut

Seoul, Deras.id – Korea Utara (Korut) berencana meluncurkan kembali satelit setelah upaya pertamanya gagal. Rencana peluncuran itu memicu kecaman dari Tokyo dan Korea Selatan (Korsel) dan menuntut untuk membatalkannya.

“Apa yang disebut peluncuran satelit Korea Utara adalah pelanggaran yang jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tidak peduli alasan apa yang Korea Utara coba buat, itu tidak dapat membenarkan tindakan ilegal ini,” kata Kementerian Unifikasi Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari chanelnewsasia.com, Selasa (22/8/2022).

Pyongyang menjadwalkan peluncuran pada tanggal 24 dan 31 Agustus. Oleh karena itu, Korut mengatakan kepada penjaga pantai Jepang untuk mendorong Tokyo memobilisasi kapal dan sistem pertahanan rudal PAC-3 jika akan mendarat di wilayah mereka.

Laku, penjaga pantai Jepang mengkonfirmasi bahwa Korut telah memberi tahu mereka tentang tiga wilayah berbahaya, yaitu Laut Kuning, Laut Cina Timur, dan perairan di sebelah timur pulau Luzon, Filipina.

Di samping itu, Seoul juga mengomentari bahwa peluncuran itu akan menjadi tindakan ilegal karena melanggar sanksi PBB yang melarang Korea Utara melakukan uji coba menggunakan teknologi balistik.

Bahkan, kementerian luar negeri mengungkapkan bahwa Korsel akan menanggapi dengan tegas provokasi terlarang Korea Utara dengan kerja sama trilateral Korea-AS-Jepang yang erat.

Diketahui, Pyongyang mengumumkan peluncuran itu setelah beberapa hari para pemimpin dari Washington, Seoul, dan Tokyo bertemu di Camp David di Amerika Serikat.

Selain itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mendesak Pyongyang untuk membatalkan peluncuran. Ia juga mengatakan Jepang akan mengambil semua tindakan yang mungkin untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang tidak terduga.

Sebelumnya, pada bulan Mei, Pyongyang meluncurkan apa yang disebutnya sebagai satelit pengintaian militer pertamanya, Malligyong-1. Namun, roket Chollima-1 yang membawanya jatuh ke laut beberapa menit setelah lepas landas.

Setelah kegagalan itu, pemerintah Kim Jong Un berjanji akan berhasil meluncurkan satelit mata-matanya dalam waktu dekat. Kim mengatakan bahwa hal itu diperlukan untuk mengimbangi kehadiran militer AS yang semakin meningkat di wilayah tersebut.

Penulis: Andre l Editor: Saiful

Exit mobile version