Oleh: Sugiati
Pada masa ini penggunaan hijab di kalangan Muslimah telah mengalami perkembangan. Fenomena tersebut bukan lagi hal baru karena hijab menjadi gaya hidup konsumen dalam life fashion sehari-hari. Baik untuk bermain, hang out, atau olahraga. Hal ini juga yang memunculkan adanya gaya hijab yang lebih baru, seperti yang disebut dengan hijab kekinian.
Berdasarkan latar belakang dan pemikiran yang dikemukakan, hijab pada awalnya dimaknai sebagai busana yang berfungsi untuk menutup aurat, seiring berkembangnya zaman, berkembang bersama kemodernan pada masa saat ini, sehingga berbagai model hijab, trend fashion, dan gaya berhijab juga mengiuti trend masa kini.
Makna hijab sebenarnya adalah sebuah busana muslim yang berfungsi untuk menutup aurat sesuai syari’at Islam. Menurut Kurniawan bahwa pengertian hijab memiliki arti sebagai tirai atau dinding, tabir, juga digunakan dengan arti kata pelindung wanita dari pandangan laki-laki ajnabi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian hijab adalah tirai, tutup, penghalang (Kurniawan, 2001).
Perubahan makna terhadap pemakaian hijab telah menjadi trend di kalangan masyarakat muslim khususnya para perempuan muslim. Mereka mengenakan hijab alih-alih ingin menutup aurat, namun kebanyakan pemakaian hijabnya tidak menutupi bagian dada padahal pada bagian tersebut tidak boleh terlihat lekuknya ketika mengenakan hijab. Makna hijab yang seharusnya adalah menutup aurat, namun tidak dipahami oleh sebagian perempuan muslim yang menggunakan hijab, mereka hanya sekadar menggunakan hijab tapi tidak memperhatikan fungsi dalam ajaran agama Islam yang sebenarnya.
Sebagai wanita Muslim, tentu harus memperhatikan cara berpakaian yang berkaitan dengan nilai agama. Salah satu yang sering disoroti dari wanita berhijab adalah cara mengenakan hijab. Pemakaian hijab dulunya hanya untuk menutup aurat, sekarang beralih menjadi trend fashion untuk tampil modis dan trendy. Hal itu dibuktikan dengan brkembangnya gaya busana wanita berjilbab yang semakin bevariasi modelnya.
Munculnya model hijab yang beraneka ragam membuat hijab kian digandrungi oleh perempuan muslim. Namun hal tersebut tak membuat fungsi hijab yang sebenarnya tersalurkan dengan baik. Hal ini berkaitan dengan komodifikasi, yangmana komodifikasi merupakan kegiatan produksi atau distribusi komoditas yang yang tidak mementingkan nilai guna sesungguhnya.
Hijab, seperti yang kita ketahui, hijab merupakan busana muslim yang berfungsi untuk menutup aurat sesuai syariat Islam. Namun adanya model-model hijab kekinian yang hadir dan menarik konsumen dari kalangan wanita muslim, memunculkan persepsi baru tentang makna hijab yang sebenarnya. Hadirnya model-model hijab kekinian membuat hijab kini semakin digandrungi karena daya tarik, dan agar dipuji orang lain daripada nilai guna yang sebenarnya, yakni menutup aurat.
Pembahasan seperti ini kiranya perlu diperdalam untuk memperbaiki pemahaman makna hijab agar tidak terjadi kesalah fahaman dalam memahami makna hijab dan dalam berhijab. Hijab diantara kesalihan tidak hanya berfungsi untuk merepresentasikan kesalihan seorang Muslimah, namun fungsi hijab saat ini juga sebagai gaya hidup untuk memberi kesan religius dalam kehidupan yang dijalani seorang Muslimah (Safitri Yulikhah, 2017).
Berbicara tentang fashion, hijab seringkali dikombinasikan dengan pakaian ketat, maka saat seorang perempuan membungkuk, fungsi hijab yang sebenarnya tidak akan tersalurkan. Seluruh lekukan tubuh akan terlihat dan membuat mata lelaki normal terbelalak melihat lekukan itu. Hal itu pula yang membuat fungsi hijab dalam agama Islam gagal tersalurkan.
Pada hakikatnya, fungsi hijab tak hanya menutup aurat, namun juga dapat melindungi wanita dari hal-hal yang merugikan, jika penggunaan hijab sesuai syariat Islam. Pasalnya, pada masa ini beberapa orang tampil berhijab namun sikap yang ditunjukan sehari-hari berbanding terbalik, alih-alih untuk menyamar. Kendati demikian, tak menutup kemungkinan bahwa hijab digunakan hanya agar dipuji orang lain.
Adanya fenomena tersebut membuka kemungkinan bahwa fungsi hijab sebagai representasi kesan religius dalam kehidupan yang dijalaninya, sehingga orang lain tidak akan mengetahui yang sebenarnya. Sungguh miris.
Adanya model hijab yang beraneka ragam membuktikan perubahan dalam bidang life style semakin pesat. Sejatinya berhijab memerlukan niat yang kuat sebab fenomena pakai lepas hijab bukan hal yang asing lagi dimata kita. Berbagai kalangan kiranya sudah tidak asing lagi dengan fenomena demikian, maka hijab yang sebenarnya memiliki makna untuk menutup aurat dalam aturan Islam. Oleh karena itu berhijab memerlukan tiga aspek, yakni kemauaan, tekad, dan niat sungguh-sungguh untuk menggunakannya.
*) Mahasiswa Sosiologi FISIB Universitas Trunojoyo Madura