Keutamaan Menyayangi Anak Yatim, Jaminan Masuk Surga

Jakarta, Deras.id – Menyantuni anak yatim nyatanya banyak menggandung keistimewaan. Di antaranya Allah menjamin bagi siapa pun yang menyayangi anak yatim maka akan masuk surga.

Rasulullah bersabda, yang disebut dengan anak yatim adalah manusia yang ditinggalkan ayah kandung ketika belum balig atau belum dewasa. Sebuah hadits Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa umur balig laki-laki minimal 12 tahun, sedangkan untuk perempuan berusia 9 tahun. Karena di usia tersebut pada umumnya laki-laki sudah mengalami mimpi basah dan perempuan sudah mengalami datang bulan.

Dalam hal keistimewaan dijelaskan dalam buku yang berjudul ‘Dahsyatnya Doa Anak Yatim’ oleh M. Khallurrahman Al Mahfani. Pertama, dijanjikan masuk surga oleh Allah SWT jika menyantuni anak yatim.

“Orang-orang yang memelihara anak yatim di antara umat muslimin, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).

Kedua, meraih peluang menjadi teman Rasulullah SAW di surga. Seperti yang dijelaskan dalam hadis bahwa orang yang memelihara anak yatim akan masuk surga, dan didekatkan dengan Rasulullah SAW.

“Saya dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d).

Ketiga, mendapat predikat abror (saleh atau taat kepada Allah). Keutamaan menyantuni anak yatim dan memberi makan anak yatim dan orang miskin merupakan tanda orang-orang yang abror.

“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).

Keempat, memperoleh pertolongan dari Allah SWT. Menolong anak-anak yatim menjadi ibadah yang akan mendatangkan pertolongan Allah.

“Barang siapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barang siapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah).

Kelima, terhindar dari siksa akhirat. Memelihara atau mengasuh anak yatim adalah kewajiban. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman:

“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya.” (HR. Thabrani dari Abu Hurairah). (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Ausath, VIII/346. Hadist no. 8828).

Keenam, investasi amal untuk akhirat. Manfaat menyayangi anak yatim salah satunya adalah investasi ibadah menuju akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika manusia mati maka terputus lah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

Ketujuh, menggapai keberuntungan dan menjadi yang terbaik. Merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dalam rangka amar makruf (mengajak kebaikan) dan nahi mungkar (melarang berbuat maksiat). Sabda Rasulullah SAW berikut ini:

“Siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Mas’ud).

Penulis: Una l Editor: Ifta

Exit mobile version