Jakarta, Deras.id – Akademisi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) sekaligus anggota Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP), Ruchman Basori berharap agar para dosen yang tergabung di dalamnya tidak terlibat politik praktis. Para anggota ADP juga diharapkan mampu menambah ruang intelektual sehingga kampus tidak hanya menjadi tempat belajar namun ruang bertumbuh yang bisa melahirkan pemikiran-pemikiran untuk masa depan bangsa.
“Lahirnya ADP diharapkan menjadi wadah intelektual yang tidak terkontaminasi politik praktis,” kata Basori saat perayaan puncak Hari Lahir (Harlah) ADP ke-3 di Jakarta pada Sabtu (22/06/2024).
Kehadiran ADP juga diharapkan menjadi organisasi yang dapat berorientasi pada politik kebangsaan, bukan politik praktis yang hanya memiliki keuntungan sesaat. ADP seharusnya mampu menjadi penjaga bagi bangsa agar tetap utuh serta mengisi ruang-ruang publik dengan pembangunan yang berpihak kepada kaum lemah.
Selain itu, mantan Sekretaris Cabang PMII Kota Semarang ini juga berharap para dosen yang tergabung dalam ADP dapat menjadi inspirasi akan model keislaman yang moderat. Hal itu didukung dengan latar belakang pesantren dan pengetahuan keagamaan mumpuni yang dimiliki oleh para dosen ADP.
“Para dosen pergerakan harus tampil menjadi sosok motivative dan inspiratif akan model ke-Islaman yang moderat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Basori berharap para dosen pergerakan mampu menjadi pendamping bagi kader-kader PMII agar dapat tumbuh menjadi intelektual-profesional. Bahkan, turut membantu kader menjadi penggarak masyarakat.
Diketahui, ADP sendiri merupakan organisasi yang anggotanya berlatar belakang profesi dosen. ADP dilahirkan pada tanggal 7 April 2021 di UIN Sayid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung Jawa Timur. Puncak perayaaan Harlah ADP ke-3 ini akan digelar tanggal 22 Juni 2024.
Penulis: Saiful l Editor: Ifta