Jakarta, Deras.id- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan dirinya enggan untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar. Kendati demikian, peluangnya untuk maju di Jakarta terbuka.
“Belum ada, tapi saya sudah menyampaikan karena waktunya sudah tidak memungkinkan, saya tidak ikut kontestasi di Jawa Barat,” kata Sandiaga di Jakarta Pusat pada Rabu (31/7/2024).
“Di Jawa Barat sudah saya sampaikan, tapi kalau di Jakarta ini nanti tergantung pimpinan partai politik,” lanjutnya.
Menurutnya, Jabar merupakan salah satu provinsi yang memiliki wilayah yang cukup luas. Karena itu, perlu pemahaman yang sangat mendalam untuk menjadi kepada daerah Jabar. Sandiaga menilai, pihak yang berpeluang untuk menang di Jabar adalah pejawat gubernur alias incumbent. Pasalnya, pejawat gubernur sudah mempunyai pengalaman serta pengabdian sebelumnya.
“Jadi pejawat yang memiliki peluang yang lebih tinggi dan jauh dimungkinkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal di Jabar,” ujar Sandiaga.
Sandiaga lantas berbicara mengenai peluang untuk berlaga di Jakarta mengingat lokasinya yang sangat terjangkau. Menurut dia, masih ada waktu untuk meningkatkan elektabilitasnya.
“Saya dulu mulai di Jakarta elektabilitasnya 0,3%. Jadi karena DKI ini wilayahnya lumayan terjangkau siapa pun nanti akan berlaga di Jakarta punya peluang meningkatkan elektabilitasnya,” jelas Sandiaga.
Sebelumnya, PKB membuka peluang untuk mengusung Sandiaga Uno sebagai calon gubernur Jawa Barat. Nama Sandiaga disebut muncul dari aspirasi masyarakat dan kader PKB di Jabar.
Waketum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, partainya sudah mencari sejumlah nama kader yang memiliki peluang untuk diusung dalam Pilgub Jabar, seperti Cucun Ahmad Syamsurizal dan Syaiful Huda. Namun, ada aspirasi dan juga kader agar PKB mengusung Sandiaga.
“Banyak reasoningnya, memang karena Pak Sandiaga juga ibunya orang Jawa Barat,” sebut Jazil.
Oleh karena itu, Jazil menyebut PKB saat ini masih memantau pergerakan Sandi. Pihaknya pun tak mau terburu-buru dalam mengusung calon. Jazil pun menilai mengusung calon bukanlah perkara yang ringan. Oleh karena itu, ia menegaskan partainya tidak ingin mendorong calon yang berpeluang kalah.
“PKB enggak apa-apa menunggu saja proses karena waktunya masih lama. Dan juga Jawa Barat belum satu pun partai yang sudah memutuskan pasangannya,” terang Jazil.
“Karena yang harus kita ukur kan elektoralnya, kita tidak ingin dorong seseorang dengan electoral kurang bagus terus kalah. Ini bukan perkara ringan,” ujar dia.
Editor: Muhibudin Kamali