Istanbul, Deras.id – Muharem Ince politisi dari Partai Tanah Air mengumumkan pengunduran dirinya sebagai calon presiden di Turki. Muharrem mengatakan adanya kampanye kotor dalam pemilu yang menjadikan alasan utamanya mundur.
“Saya menarik pencalonan saya, saya melakukan ini untuk negara saya,” kata Ince kepada wartawan seperti dikutip dari Aljazeera.com, Kamis (11/5/2023).
Muharrem mengumumkan pengundurannya pada hari Kamis, hanya tiga hari sebelum pemungutan suara yang dianggap sebagai paling penting dalam sejarah Turki baru-baru ini.
“Turki tidak bisa melindungi reputasi saya. Reputasi calon presiden itu penting,” tambahnya.
Pria berusia 59 tahun itu menandai partai Tanah Air dan gerakannya sebagai jalan ketiga adalah satu-satunya pesaing tanpa aliansi yang mendukungnya.
“Partai Tanah Air penting untuk masa depan Turki, itu harus di parlemen. Saya ingin suara untuk Partai Tanah Air dari setiap rumah tangga,” pungkasnya.
Muharrem juga mengecam oposisi dengan mengatakan bahwa ketika oposisi kalah dalam pemilihan, mereka akan menyalahkan kami. Mereka seharusnya tidak punya alasan lagi.
Penarikannya kemungkinan akan meningkatkan suara untuk Kemal Kilicdaroglu, pemimpin Partai Republik Rakyat (CHP). Kilicdaroglu adalah kandidat dari aliansi enam partai oposisi dan juga mendapat dukungan dari partai lain di luar koalisi.
Dalam komentar public pertamanya tentang penarikan Muharrem, Kilicdaroglu mengundang yang jelas bagi Muharrem untuk bergabung dalam kampanyenya.
“Panggilan saya masih berlaku, mari kita kesampingkan kebencian lama dan darah buruk. Kami menyambut tuan Muharrem ke meja Turki. Silahkan datang,” kata Kilicdaroglu.
Sementara, menurut data jajak pendapat yang dirilis oleh KONDA, perolehan suara Muharrem mencapai 2,2 persen dalam survei terbarunya, yang terakhir sebelum pemilihan presiden dan parlemen hari Minggu.
Kilicdaroglu memimpin jajak pendapat dengan 49,3 persen, diikuti oleh Erdogan dengan 43,7 persen. Penantang keempat, Sinan Ogan, mencapai 4,8 persen dalam penelitian yang dilakukan pada 6 dan 7 Mei. KONDA, salah satu Lembaga jajak pendapat yang lebih dihormati di Turki, menanyai 3.480 orang di 35 dari 81 provinsi di Turki.
Penulis: Andre I Editor: Saiful