Jakarta, Deras.id – Sumpah dengan menyebut nama Allah atau Sifat-Nya telah disyariatkan dalam Islam. Hikmah di balik pensyariatannya ialah mendorong orang memenuhi janjinya lantaran mengagungkan Allah.
Dasarnya adalah Kitabullah, As-Sunnah dan kesepakatan umum para ulama (ijma). Dalil Kitabullah ialah ayat:
لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِاللَّغْوِ فِيْٓ اَيْمَانِكُمْ وَلٰكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ الْاَيْمَانَۚ فَكَفَّارَتُهٗٓ اِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسٰكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ ۗفَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ ۗذٰلِكَ كَفَّارَةُ اَيْمَانِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ ۗوَاحْفَظُوْٓا اَيْمَانَكُمْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: “Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafaratnya (denda pelanggaran sumpah) ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi mereka pakaian atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Barangsiapa tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasalah tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah. Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan hukum-hukum-Nya kepadamu agar kamu bersyukur (kepada-Nya).”
Kemudian dalil lainnya juga dijelaskan dalam hadits berikut:
- Riwayat Abu Dawud dari Nabi, beliau bersabda, “Demi Allah, aku benar-benar akan menyerbu Quraisy“; beliau mengucapkannya tiga kali. Lalu ucapnya pada kali yang ketiga, “lnsya Allah”
- Riwayat yang termaktub dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersumpah melalui ucapannya: “Tidak, demi Sang Pembolak-balik hati.” Terkadang beliau berucap, “Demi Dia yang jiwaku berada di tangan-Nya”.
Jenis-Jenis Sumpah
Yamin (Sumpah) dibagi menjadi tiga:
- Yamin laghwin (redaksi sumpah yang tidak dimaksudkan untuk bersumpah). Ini tidak mengandung dosa dan tidak ada istilah kafarat (denda pelanggaran).
- Yamin mun’aqadah (redaksi sumpah yang benar-benar dimaksudkan untuk bersumpah). Wajib dibayarkan kafarat jika dibatalkan atau dilanggar.
- Yamin ghamus (sumpah palsu). Ini merupakan dosa besar, dan kafarat (denda pelanggaran) tidak berguna untuk menghapusnya. Pembagian sumpah ini dirinci para ahli fikih keempat madzhab. Menurut madzhab Hanafi, yamin ghamus ialah bersumpah dengan menyebut nama Allah dengan sengaja untuk berdusta.
Penulis: M.FSA I Editor: Apr