Jakarta, Deras.id – Pada tahun ini secara kalender masehi, Maulid Nabi Muhammad jatuh pada tanggal 27-28 September 2023. Perlu diketahui Maulid Nabi Muhammad adalah hari lahir Nabi Muhammad Saw. Yang biasa diperingati oleh umat muslim untuk beribadan dan berdoa.
Memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw mulai dilakukan pada zaman dinasti Abbasiyah. Menurut situs Nahdlatul Ulama (NU) ada seorang perempuan yang bernama Khaizuran (170 H/786 M) dimana dia adalah sosok yang berpengaruh selama masa pemerintahan tiga khalifah Dinasti Abbasiyah, yaitu pada masa Khalifah al-Mahdi bin Mansur al Abbas (suami), Khalifah al-Hadi, dan Khalifah al-Rasyid (putra). Dimana pada saat itu dirinya adalah istri dan ibu dari anaknya yang pernah menjadi khalifah.
Untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad pada saat itu Khaizuran memerintahkan penduduk Madinah untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw dalam sebuah masjid yakni Masjid Nabawi. Sedangkan untuk penduduk yang berada begitu pula ketika dirinya mendatangi Makkah, perempuan ini juga memerintahkan untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw di rumah-rumah mereka. Di bulan yang penuh keberkahan ini, ada amalan-amalan yang bisa dilakukan sebagai umat muslim untuk ladang ibadah yakni:
Pertama, memperbanyak selawat nabi. Dalam sebuah buku dengan judul Menggapai Berkah di Bulan Hijriah yang ditulis oleh Siti Zamratus Sa’adah, untuk memperbanyak berselawat pada bulan Rabiul Awal dimana amalan ini menjadi anjuran. Hal ini penting karena dosa-dosa kita bisa dihapuskan jika membaza sholawat nabi. Anjuran membaca selawat nabi ditegaskan dalam surah Al Ahzab ayat 56.
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
Selain itu dalam HR Tirmidzi diterangkan bahwa pada hari kiamat akan mendapatkan Syafaat dari Nabi Muhammad Saw.
أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً
Artinya: “Orang yang paling berhak mendapatkan syafaatku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku.” (HR Tirmidzi).
Kedua, melaksanakan puasa sunah. Puasa ini dilakukan pada tanggal 13,14 dan 15 bulan qomariyah pada kalender hijriayah. Dari Abu Dzar Rasulullah Saw bersabda,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi, no. 761).
Ketiga, mempelajari Sirah Nabawiyah. Dalam hal ini mempelajari Sirah Nabawiyah atau sejarah kehidupan Nabi Muhammad semasa hidupnya dapat mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang sosok Nabi Muhammad yang dapat dipelajari dan diamalkan dalam kehidupan. Dimana hal ini bisa menjadi cara bagaimana menyambut dan mengenang Nabi Muhammad Saw.
Keempat, bersedekah. Sedekah menjadi salah satu amalan ibadaha yang memiliki keistimewaan apalagi jika dijalankan pada hari Jumat.
Dalam surat Al Hadid ayat 18, Allah SWT berfirman tentang balasan orang yang bersedekah.
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ – ١٨
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.” (QS Al Hadid ayat 18).
selain itu juga dijelaskan dalam surat al Baqarah ayat 254 bahwa bersedekah adalah ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah kepada kita.
Kelima, menghadiri majelis ilmu. Dimana sebagai umat muslim kita dituntut untuk mencari ilmu dengan niat untuk menghilangkan kebodohan dan niat untuk mencari rida Allah Swt.
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ
Artinya: “Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu,” (HR Ahmad).
Keenam, membaca Al-Qur’an. Amalan ini menjadi salah satu bukan hanya dilakukan pada bulan kelahiran nabi akan tetapi dilakukan seumur hidup. Allah Swt sendiri juga akan memberikan mukjizat jika mampu memlihara dan menjaga Al-Qur’an.
Penulis: Una l Editor: Ifta