Buntut Kritik Satire Prabowo-Gibran, Dekan Cabut Pembekuan BEM FISIP Unair

Jakarta, Deras.id – Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya resmi mencabut Surat Keputusan (SK) Pembekuan Fungsionaris Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unair pada Senin (28/10/2024). Pembekuan tersebut buntut dari ungkapan ekspresi kekecewaan terhadap fenomena Pemilu 2024, yang dituangkan dalam karya seni satire berbentuk karangan bunga atas pelantikan presiden dan wakil presiden.

“Kami sudah bertemu, sudah berbicara dari hati ke hati. Detik ini juga Dekanat resmi mencabut SK pembekuan BEM FISIP Unair,” kata Dekan FISIP, Bagong Suyanto kepada wartawan dikutip Deras.id, Rabu (30/10/2024).

Keputusan tersebut diambil setelah pihak dekanat melakukan audiensi dengan 3 pimpinan BEM, yakni Presiden BEM, Wakil Presiden BEM, serta Kementerian Politik dan Kajian Strategis BEM. Adapun dari pihak dekanat yakni, Dekan FISIP Unair Prof Bagong Suyanto, Wakil Dekan I FISIP Unair Jusuf Irianto, dan beberapa jajaran Dekanat lainnya.

Pada pertemuan tersebut, pengurus BEM FISIP Unair sepakat untuk tidak menggunakan diksi-diksi yang kasar saat menyampaikan kritikan kepada pemerintah kedepannya. Bagong tidak ingin FISIP mengembangkan concern kata-kata yang tidak baik dalam ranah akademis.

“Kami sepakat menggunakan diksi-diksi sesuai dengan kultur akademis. Kami paham, bahwa BEM FISIP telah menyuarakan apa yang menjadi aspirasi mereka, kebebasan mereka. Tapi saya sebagai akademik mengingatkan untuk tidak melupakan marwah akademiknya. Itu saja,” ujar Bagong Suyanto.

Presiden BEM FISIP Unair Tuffahati Ullayyah menyampaikan bahwa BEM FISIP Unair akan tetap kritis ke depannya dengan menggunakan diksi-diksi yang sesuai ranah akademis.

“Seluruh teman-teman FISIP, kami sudah berbicara, per hari ini SK Pembekuan BEM FISIP Unair telah resmi dicabut Prof Bagong. Ke depannya, BEM FISIP Unair akan tetap mengkritisi sesuai koridor akademik. Karangan bunga kemarin merupakan bentuk ekspresi dari teman-teman Politik dan Kajian Strategis,” jelas Tuffahati Ullayyah.

“Kami juga berterima kasih kepada BEM se-Unair, kepada Hima, kepada BSO, BEM FISIP Surabaya, BEM FISIP se-Indonesia untuk terus mendukung BEM FISIP Unair agar tetap tegas, tetap kritis ke depannya dengan tidak meninggalkan nilai-nilai akademiknya,” imbuhnya.

Diketahui, dalam foto yang beredar, karangan bunga berbentuk persegi panjang yang menampilkan foto Prabowo dan Gibran dengan tulisan ‘Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi’. Pada bagian bawah foto Prabowo, terdapat tulisan ‘Ketua Tim Mawar,’ sedangkan di bagian foto Gibran tertulis ‘Admin Fufufafa.’ Selain itu, terdapat juga tulisan “Dari: Mulyono (B****n Penghancur Demokrasi)”.

Editor: Ifta

Exit mobile version