Kherson, Deras.id – Bendungan besar Kakhovka yang memisahkan pasukan Rusia dan Ukraina Jebol dan membanjiri area perang. Ukraina dan sekutu Barat menuduh Rusia meledakkan bendungan itu sebagai kejahatan perang yang disengaja.
“Teroris Rusia. Penghancuran bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka hanya menegaskan kepada seluruh dunia bahwa mereka harus diusir dari setiap sudut tanah Ukraina,” kata presiden Volodymyr Zelenskyy di aplikasi pesan Telegram, seperti dikutip dari reuters.com, Selasa (6/6/2023).
Aliran air yang deras membanjiri wilayah penduduk desa dan memaksa mereka untuk mengungsi. Insiden itu terjadi ketika menjelang pagi di kota Kherson yang masih dalam wilayah Ukraina, sebuah dermaga telah terendam oleh gelombang yang naik sampai ketepiannya.
“Rusia telah melakukan peledakan internal pada struktur bendungan. Sekitar 80 persen pemukiman berada di zona banjir,” lanjut Zelenskyy.
Disisi lain, Kremlin mengatakan Ukrainalah yang telah menyabotase bendungan itu untuk mengalihkan perhatian dari serangan balasan yang diklaim Moskow. Tetapi, para pejabat yang ditempatkan di Rusia mengungkapkan bahwa bendungan itu pecah dengan sendirinya.
Sampai saat ini, tidak ada pihak yang memberikan bukti langsung tentang siapa yang harus disalahkan.
Diketahui, Konversi Jenewa secara eksplisit melarang penargetan bendungan dalam perang. Hal itu karena berbahaya bagi warga sipil yang ditimbulkan oleh penghancuran pekerjaan dan instalasi yang mengandung kekuatan berbahaya.
Bendungan Nova Kakhovka memasok air sebagian besar lahan pertanian Ukraina selatan, termasuk semenanjung Krimea yang diduduki Rusia. Serta mendinginkan pembangkit nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia.
Lanjut, waduk yang luas di belakangnya adalah salah satu ciri geografis utama Ukraina selatan, dengan panjang 240 km (150 mil) dan lebar hingga 23 km (14 mil).
Penghancuran bendungan menciptakan bencana kemanusiaan baru di tengah zona perang dan mengubah garis depan saat Ukraina melepaskan serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu untuk mengusir pasukan Rusia dari wilayahnya.
Untuk tambahan, Rusia telah menguasai bendungan Kakhovka sejak awal perang, meskipun pasukan Ukraina merebut kembali sisi utara sungai itu tahun lalu. Kedua belah pihak telah lama menuduh pihak lain berencana untuk menghancurkannya.
Penulis: Andre l Editor: Saiful