Nigeria, Deras.id – Bola Tinubu politisi lama yang disebut sebagai Bapak Lagos Modern telah memenangkan persaingan ketat dalam pemilihan presiden. Ketua Komisi Pemilihan Nasional Indenpenden (INEC) Mahmoud Yakubu mengumumkan hasil suara pemilihan yang dimenangkan oleh Tinubu.
“Tinubu setelah memenuhi persyaratan udang-undang dengan ini dinyatakan sebagai pemenang,” kata Yakubu yang dikutip dari aljazeera.com, Rabu (1/3/2023).
Tinubu berhasil mengumpulkan 8,8 juta suara yang mengalahkan mantan rekannya Atiku Abubakar dan Peter Obi yang masing-masing meraih suara 6,9 dan 6,1 juta. Bapak Lagos Modern itu mengatakan bahwa mandat ini diberikan untuk melayani masyarakat dan menjadikan Nigeria hebat.
“Ini adalah mandat yang serius dengan ini saya menerimanya. Untuk melayani anda, untuk bekerja dengan anda dan menjadikan Nigeria hebat,” kata Tinubu saat para pendukungnya menyoraki ‘Jagaban’, gelar kepala suku setempat.
Bukan hanya itu, ia juga meminta kepada sesama kontestan untuk tetap bekerja sama dalam membangun Nigeria.
Mantan Gubernur Lagos dua masa jabatan itu dipandang sebagai ayah baptis politik yang paling berpengaruh dalam sejarah Nigeria. Namun, sebelumnya ia pernah dikritiki habis-habisan oleh lawannya Obi. Tetapi pada akhirnya Tinubu berhasil menjadi presiden kelima Nigeria sejak kembalinya demokrasi pada tahun 1999.
Ketenarannya dimulai pada tahun 1992 ketika menjabat senator di Lagos, dan saat pemilihan presiden dibatalkan oleh pemerintah militer setahun kemudian. Lalu, dia bergabung dengan koalisi politis dan masyarakat sipil untuk menyerukan pemilihan baru.
“Dia telah melakukannya sebelumnya, dan kami tahu bahwa dia akan melakukan yang lebih baik daripada apa yang dia lakukan di Lagos. Dia adalah tokoh rakyat, jadi itulah mengapa semua orang menginginkannya,” kata pendukung Abubakar.
Pakar politik berspekulasi bahwa penentuan kemenangan Tinubu, karena telah meluncurkan upaya klaim kursi kepresidenan untuk dirinya sendiri yang menghasilkan slogan “Emi lokan” (Yoruba untuk giliran saya).
Sebagai informasi, setelah pemilihan Partai Demokratik Rakyat (PDP), Partai Buruh (LP), dan Kongres Demokratik Afrika (CDC) telah mengadakan konferensi pers yang menyerukan pembatalan hasil pemilihan, karena dianggap bahwa pemilihan tersebut adalah palsu dan hanya pemilihan suara, alokasi dan bukan pemeriksaan.
Penulis: Andre l Editor: Rea