Jakarta, Deras.id – Wakil Ketua Umum PSSI Zainuddin Amali menyayangkan sikap penolakan Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster atas keikutsertaan Timnas Israel. Padahal sudah ada kesepakatan sebelumnya dari pemerintah dan enam gubernur termasuk Provinsi Bali dan Jawa Tengah.
“Selain bapak Presiden, ada beberapa menteri dan Kapolri yang menandatangani agreement atau goverment guarantee dan pimpinan-pimpinan daerah menandatangani hostly agreement, Gubernur DKI Jakarta (saat itu masih Anies Baswedan), Gubernur Jawa Barat (Ridwan Kamil), Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo), Gubernur Jawa Timur (Khofifah), Gubernur Bali (I Wayan Koster), Gubernur Sumatera Selatan (Herman Deru),” ujar Amali kepada wartawan, Kamis (30/3/2023).
Amali juga bercerita mengapa Indonesia menang jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena sebelumnya sudah ada jaminan dari pemerintah. Namun karena ada penolakan dari Ganjar dan Koster yang masif kampanye di media sosial, akhirnya FIFA melihat Indonesia tidak komitmen.
“Kok Indonesia menang? Karena ada jaminan pemerintah, ada goverment guarantee, ada hostly agreement, itu yang membuat kita menang, begitu sudah ini, ternyata seperti ini, akhirnya FIFA melihat bahwa kita tidak commit dengan apa yang sudah kita jaminkan,” bebernya.
Amali menyebut jika dokumen yang sudah ditandatangani tersebut dipegang oleh FIFA. Oleh karena itu, Indonesia menang karena dasar jaminan yang kuat dibandingkan Brasil dan Peru.
“Dokumen itu dipegang oleh FIFA, makanya kita dikasih, kita menang. Tanpa itu, pasti kita tidak menang. Lawan kita Brasil, yang tradisi sepakbolanya udah kita tahu. Ada Peru di situ, yang hampir tiap Piala Dunia senior dia ikut,” katanya.
Salah satu alasan Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena kehadiran Timnas Israel di turnamen level junior tingkat dunia. Narasi penolakan yang cukup masif datang dari pejabat publik, termasuk Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster.
Belakangan, Ganjar Pranowo turut menyatakan secara terbuka jika ia tak ingin Israel datang ke Indonesia dalam gelaran Piala Dunia U-20 pada, Jumat (24/3/2023) lalu. Namun karena publik cukup geram dengan ulahnya, akhirnya Gubernur Jawa Tengah tersebut mengelak dan seolah-olah ikut merasa kecewa dengan keputusan FIFA tersebut.
“Kecewalah, wong kita sudah menyiapkan sejak awal kok, kan tinggal beberapa catatan saja yang bisa kita lakukan,” dalihnya.
Sebelumnya, FIFA resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah di situs resminya, Rabu (29/3/2023) kemarin. Keputusan tersebut memupus Timnas Indonesia dan publik yang ingin menikmati gelaran Piala Dunia U-20.
“Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mencabut Indonesa sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023,” terang FiFA dalam situs resmi FIFA.com.
Penulis: Mhz | Editor: Rifai